Mohon tunggu...
Zidni Ilman Nafi
Zidni Ilman Nafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang

Mahasiswa Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Pendidikan Islam Dalam Membentuk Etika Politik

5 Desember 2024   02:56 Diperbarui: 5 Desember 2024   02:57 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan Agama Islam memiliki peran penting dalam membentuk etika politik dengan menanamkan prinsip-prinsip moral dan etika yang menjadi pedoman dalam perilaku politik. Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab yang tercantum dalam Al-Qur'an, seperti QS. al-Ahzab [33]: 70-71, QS. al-Maidah [5]: 8, dan QS. An-Nisa [4]: 58, memberikan landasan bagi individu untuk membuat keputusan politik yang etis. Kurikulum Pendidikan Agama Islam menekankan pembentukan karakter, mengajarkan generasi muda menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan peka terhadap isu sosial. Islam mengajarkan pentingnya kepemimpinan yang baik dengan menekankan keadilan dan pelayanan kepada masyarakat, membekali individu dengan pemahaman tentang tanggung jawab sosial dan etika kepemimpinan. Pendidikan ini juga mengajarkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses politik sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan sesama, sesuai ajaran dalam QS. Asy-Syura [42]: 38 tentang pentingnya musyawarah.

Pendidikan Agama Islam menanamkan nilai toleransi dan dialog antar umat beragama, mendukung terciptanya sikap saling menghormati di masyarakat yang beragam, dan mendorong praktik politik inklusif serta damai. Nilai kepedulian terhadap sesama mendorong individu mengambil sikap terhadap ketidakadilan dan berkontribusi pada kebijakan publik untuk kesejahteraan masyarakat, sebagaimana terkandung dalam QS. al-Hajj [22]: 41. Pendidikan Agama Islam juga membangun kemampuan berpikir kritis sehingga umat Islam dapat menganalisis isu politik dengan baik dan menilai tindakan politik yang sesuai dengan nilai Islam. Prinsip-prinsip etika yang diajarkan menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan publik yang adil dan berpihak pada kepentingan masyarakat. Pendidikan Agama Islam mempersiapkan individu untuk berperan aktif dalam politik dengan landasan etika yang kuat, menciptakan lingkungan politik yang berintegritas dan adil.

Pendidikan Agama Islam berfokus pada pembentukan karakter dan sikap politik individu melalui nilai-nilai moral seperti kejujuran, keadilan, dan amanah, yang membantu individu memiliki integritas dalam menghadapi tantangan politik. Pendidikan ini membentuk pemimpin berakhlak mulia yang mengutamakan kepentingan umum, memimpin dengan keadilan, kesabaran, dan tanggung jawab tinggi. Kesadaran tanggung jawab sosial yang ditanamkan mendorong individu memperjuangkan keadilan sosial dan memberantas ketidakadilan, menjadi fondasi politik yang sehat dan demokratis. Nilai keadilan diajarkan untuk menciptakan kebijakan yang mencerminkan kesejahteraan masyarakat. Prinsip musyawarah membentuk sikap politik demokratis, di mana setiap individu memiliki suara dalam proses politik.

Pendidikan Agama Islam juga mengajarkan pentingnya sikap antikorupsi melalui nilai kejujuran dan amanah. Etika politik menekankan bahwa politik adalah tentang melayani masyarakat secara moral. Sikap toleransi terhadap perbedaan agama, budaya, dan pandangan politik ditekankan untuk menciptakan kerukunan dalam masyarakat multikultural. Pendidikan ini berperan mencegah radikalisasi dan ekstremisme politik melalui pemahaman moderat, menghindarkan individu dari penyalahgunaan agama dalam politik. Pendidikan Agama Islam menanamkan kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga negara, mengajarkan ketaatan hukum, partisipasi damai dalam politik, dan menjaga keutuhan negara. Pendidikan ini membentuk karakter individu dengan sikap politik yang etis, adil, dan bertanggung jawab, menciptakan generasi pemimpin berkomitmen untuk kesejahteraan sosial dan keadilan.

Pendidikan Agama Islam juga mengarahkan masyarakat untuk terlibat dalam kehidupan politik secara etis dan konstruktif dengan memahami hak dan kewajiban warga negara. Nilai keadilan dan kebenaran diwujudkan melalui penolakan korupsi, manipulasi, dan diskriminasi dalam politik. Pendidikan ini memperkuat pendidikan politik berbasis nilai Islam melalui kurikulum formal, pesantren, dan ceramah agama yang memberikan pemahaman tentang etika politik Islam, sejarah kepemimpinan Islam, dan contoh politik Islami yang berhasil. Prinsip seperti keadilan, amanah, musyawarah, dan kesejahteraan umum menjadi landasan dalam menjalankan politik beretika. Dalam Islam, politik bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi juga kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh masyarakat. Pemimpin ideal memimpin dengan adil, melibatkan masyarakat melalui musyawarah, dan memperjuangkan kesejahteraan tanpa diskriminasi. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam membentuk sikap politik berorientasi pada keadilan, kesejahteraan, dan tanggung jawab sosial, serta mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun