Apa yang ada dibenak kalian jika mendengar interaksi sosial? benar, interaksi sosial merupakan proses terjadinya interaksi antar sesama indvidu maupun sesama kelompok. Manusia tidak akan pernah luput dengan perannya sebagai makhluk sosial untuk terus berinterkasi. Tidak selalu pembicaraan penting namun pembicaraan yang ngalur ngidul menjadi hal yang penting bagi individu tersebut sebagai sumber informasi. Interaksi Sosial berasal dari kata "interaksi" tindakan yang terjadi secara spontan antara dua orang atau lebih bahkan akan menimbulkan timbal balik secara langsung maupun tidak langsung.
Dari apa yang disampaikan di atas bahwa interaksi sosial ini tidak hanya tentang pengertian tetapi interaksi sosial mempunyai ciri-ciri dan syarat-syarat, bagaimana sih bersosialisasi dengan benar? Berikut penjelasan yang akan di paparkan. Menurut Sosiologi Charles P. Loomis interaksi sosial memiliki ciri-ciri yang pertama, jumlah pelaku itu harus lebih dari satu orang, yang kedua, adanya komunikasi yang terjalin diantara para pelaku dengan mengunakan simbol-simbol, yang ketiga, adanya tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya yang di perkirakan oleh pengamat.
Selain mempunyai ciri-ciri, interaksi sosial juga mempunyai syarat-syarat berinteraksi , yaitu kontak sosial yang dimana para pelaku tidak hanya bertemu tatap muka adapun melakukan kontak kontak tanpa bertemu langsung seperti melalui telepon, radio, dan masih banyak lainnya. Kontak sosial ini dibagi menjadi dua, yaitu kontak sosial yang bersifat primer (tatap muka langsung) dan kontak sosial bersifat sekunder (terjadi secara tidak langsung atau pada umumnya menggukan media penghubung sepert telepon dan surat elektronik.
Syarat-syarat berikutnya berupa komunikasi, kenapa komunikasi? karena komunikasi merupakan kunci utama daripada manusia itu sendiri sebagai media untuk berinteraksi. Maksud adanya saling mengungkapkan perilaku itu entah kita berbicara kepada lawan bicara atau juga bisa menggunakan gesture tubuh untuk menyampaikna pesan. Namun ada beberapa unsur di dalamnya, yang pertama komunikator adalah seorang atau kelompok yang meyampaikan pesan dalam sebuah hubungan yang berkaitan, yang kedua komunikan adalah seorang atau kelompok yang menerima pesan dari seorang komunikator dan masih banyak lagi.
Berikutnya kita masuk ke topik pembahasan yaitu bagaimana proses interaksi sosial dalam masyarakat desa dan kota. Masyarakat desa adalah sekelompok orang yang hidup, bekerja sama, dan berhubungan erat. Dapat dilihat masyakarat desa sebagian hidupnya bekerja sebagai petani, yang dimana modal hidup mereka berdasarkan subur atau tidak nya tanah dan mengingat nilai-nilai norma, kekeluargaan dalam bermasyarakat yang masih kental. Sedangkan Masyarakat kota adalah sekelompok orang yang tinggal di pusat perkotaan. Di perkotaan masyarakatnya lebih banyak bekerja di sektor industri, perdagangan, dan perkantoran.
Kalau ditinjau lebih dalam sangat jauh sekali perbandingan hidup di wilayah perkotaan dan pedesaan. Masyarakat pedesaan ketinggalan jauh akan yang namanya teknologi dari situlah mengapa komunikasi, kekluargaan dalam bermasyakarat masih sangat kental, dikarenakan tidak paham teknologi seperti masyarakat di kota. Sebagian besar penduduk perkotaan bersifat heterogen dan interaksi mereka juga tidak sekental masyarakat pedesaan. Masyarakat kota tidak melakukan interaksi ini karena pada dasarnya mereka menganut sistem interaksi secara individualistik yang selalu mengedepankan ego dan beranggapan semua sesuatu bisa diatasi dengan harta.
Meskipun interaksi masyarakat desa dan kota ini, mereka mempunyai ciri khas yang berbeda, namun antara keduanya mempunyai hubungan timbal balik yaitu sama sama menguntungkan bagi keduanya. Misalkan seperti masyarakat kota membutuhkan hasil pangan dari masyarakat desa, begitupun masyarakat desa membutuhkan pengetahuan guna membangun kemajuan sarana dan prasana dalam desa. Adapun faktor penyebab interaksi desa dan kota, yaitu Region Complementary, Intervening Oppoturnity, dan Spatial Transferabillity.
Lanjut, Zona interaksi desa dan kota merupakan sebuah ruang atau tempat dalam berlangsungnya hubungan timbal balik antar suatu objek. Jadi untuk ruang zona interaksi ini di bagi 3 zona interaksi, yakni zona interaksi antar desa, antar kota dan antardesa dan kota. Pertama Zona interaksi desa an desa merupakan berlangsungnya kegiatan yang berhubungan dengan budaya atau tradisi daerah tersebut dan pada umumnya interaksi desa ke desa ini terbilang lemah, karena ga menimbulkan perubahan yang signifikan pada desa itu. Kedua Zona interaksi kota dan kota merupakan suatu kegiatan pada bidang industri, masih sama halnya dengan desa dan desa masih terbilang lemah karena tidak menimbulkan perubahan yang signifikan. Ketiga Zona interaksi desa dan kota merupakan suatu kegitan yang menimbulkan perubahan yang signifikan, karena adanya hubungan timbal balik dari kedua wilayah tersebut.Â
Dapat kita pahami bahwa, interkasi desa dan kota adalah sebuah proses hubungan yang bersifat timbal balik antar unsur-unsur yang ada dan mempunyai pengaruh besar terhadap perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung, media elektronik dan lain-lain, baik berupa fisik maupun non fisik. Interaksi desa dan kota dapat dilihat dari bedanya mata pencaharian masyarakat desa dan kota, dari agraris ke nonagraris, munculnya sarana transportasi yang memadai, perdagangan hasil pertanian dan industri, dan kemajuan dibidang pendidikan membuat pesatnya pertumbuhan teknologi di perkotaan dan interaksi kota dan desa sangat menentukan pola persebaran masyarakat desa dan kota. Dapat ditinjau dampak interaksi desa dan kota mengarah kepada aspek ekonomi, sosial, dan budaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H