Mohon tunggu...
Ziddane Rafian
Ziddane Rafian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Student of Muhammadiyah Jakarta University, Public Administration Study Program, Faculty of Social and Political Sciences.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Milenial Sebagai Agent of Change

22 Desember 2022   10:29 Diperbarui: 23 Desember 2022   02:49 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring perkembangan zaman yang terus berjalan menjadikan kita sebagai agent of change memerlukan adanya pembekalan diri, yaitu dengan berbagai skill untuk menghadapi era society 5.0. Era baru ini muncul karena revolusi dari era 4.0, dimana generasi muda harus diarahkan untuk kemajuan bangsa indonesia mendatang. Era 5.0 merupakan konsep dimana manusia dan teknologi saling berdampingan layaknya simbiosis mutualisme. Generasi sendiri memiliki pengertian suatu kontribusi di lingkungan sosial yang terdiri dari sekelompok individu.

Pesatnya teknologi yang berkembang pada era ini membuat generasi milenial tidak luput dari yang namanya media sosial. Kemajuan yang terus berkembang membuat generasi milenial dituntut menjadi Agent of Change atau generasi perubahan dengan memanfaatkan  keahlian, kecerdasan yang mereka punya. Teknologi di era 5.0 banyak membuat perubahan  nyata bagi lingkungan. Agent of Change merupakan energi bagi bangsa indonesi, yang akan memberikan harapan untuk generasi penerus dalam memperjuangkan bangsa indonesia. Kecanggihan di era sekarang ini memberikan berbagai dampak yaitu, bergesernya karakter generasi milenial, sehingga sangatlah dibutuhkan Agent of Change. 

Generasi penerus diharapkan mampu menciptakan generasi yang cerdas, inovatif, dan kreatif di tengah-tengah maraknya teknologi yang serba canggih. Dalam  hal ini pendidikan mempunyai peran penting dalam  menciptakan warga negara yang cerdas. Pendidikan juga menjadi salah satu upaya meningkatkan Agent of Change di era generasi milenial ini. Adanya materi kewarganeraan bisa menjadi wadah dalam pembentukan karakter bangsa yang berbudi pekerti. Melalui proses pembentukan karakter, harus ditanamkan berbagai nilai, norma, dan kebiasaan berbudaya sosial. Mengingat era 5.0 akan membawa generasi milenial masuk ke dalam ranah globalisasi yang berdampak pada aspek kehidupan.

Era 5.0 sebagai konsep antara manusia dan teknologi saling berdampingan dengan tujuan untuk menyelesaikan problematika sosial yang terjadi pada media sosial maupun dunia nyata. Dengan perkembangan TIK yang begitu cepat, kita sebagai generasi milenial harus memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu generasi milenial tetap dapat menjadi penerus bangsa mempunya sikap toleransi terhadap suku, ras, agama dan budaya indonesia. Sebagai Agent of Change, generasi milenial diharapkan dapat menjadi generasi yang mendorong bangsa untuk lebih bertanggungjawab, cerdas, bijak, toleransi, dan cinta terhadap tanah air, yang didukung dengan nilai, norma-norma yang sesuai dengan budaya bangsa indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun