Mahasiswa UIN MALIKI Malang yang sedang melakukan kegiatan KKM DR (Kuliah Kerja Mengabdi Dari Rumah) ini melakukan sebuah kegiatan yang sangat dibilang nekat, karena mahasiswa ini memebuat kebun dari sebuah lereng yang tidak terpakai. Zidan mahasiswa PGMI yang kini sedang menempuh pendidikan di uin malang ini memang sengaja memilih lereng di pinggiran brantas karena memang lereng ini lereng yang tidak berpenghuni dan tidak ada pemiliknya.
Menurutnya banyak terjadi perdebatan dengan warga sebelum ia membangun kebun, ya bagaimana tidak terjadi perdebatan ia memang nekat dalam membangun kebun ini "memang bisa terbilang nekat dan sangat susah sekali, tetapi saya disini mengincar tanah yang memang mengandung kompos dan baik untuk tanaman" ujarnya dalam wawancara kami pada sore hari kemarin.
Banyak pro kontra antara warga dan zidan selaku penggagas kebun masyarakat yang akan dibangun di lereng ini, untuk melawan itu zidan mengguinakan teknik marketing yang mengutamakan hal positif yang ditonjolkan dalam memunculkan suatu gagasan, zidan mengatakan dalam membuat kebun ini nantinya kita bisa meminimalkan modal tetapi bisa mendapat keuntungan sebanyak banyaknya, karena nantinya kebun ini memang dibuat dari masyarakat untuk masyaerakat dan milik masyarakat.
Kebun ini nantinya memiliki konsep kebun masyarakat, yang nanti juga akan dikelola masyarakat sendiri, dan rencanya nanti untuk penjualan dari kebun akan dijual ke warung warung lalapan yang sudah menjalin kerjasama dengan kebun masyarakat ini, "harapannya kami akan menanam mulai dari 100 bibit per bulannya yang itu akan menghasilkan profit sekitar 60%, dengan 20%nya nanti akan disumbangkan untuk kegiatan masjid. Jadi dalam kebuni ini kita juga membantu masyarakat dalam hal perawatann musholla, karena memang lereng ini terletak di depan musholla sunan kalijogo.
Dalam  pembuatan kebun ini zidan selaku pemimpin proyek ini menyiapkan mulai dari kayu blabak dari sengon yang memang tahan air karena lokasi kebun ini ada di outdoor. Kami juga menyiapkan polybaalat maupun bahan dari sekecil mungkin agar bia menghasilkan hasil yang maksimal" ujar zidan saat kami wawancara tadi.
Dalam hari terakhir ini zidan bersama warga mulai tahap finishing mulai dari penataan kayu, pengisian media tanam dan juga penyuluhan perawatan saat sudah tertata nantinya, dalam tahap ini zidan bersama warga memulainya pada sore hari, dalam finishing ini zidan memulainya dengan penataan media polybag yang disusun di dalam rak.Â
Dalam tahap finishing ini ia memulainya dengan 100 bibit pertama. Menurutnya dalam 2 minggu kedepan akan bisa dilihat hasilnya karena dalam bibit pertama ini ia menanam sla yang memang dikenal cepat peertumbuhannya.
"Kebun ini memang sengaja didesain, di lereng yang memiliki tanah yang mengandung kompos dari kandang kambing, kami harapkan dengan adanya ini bisa benar benar membantu masyarakat baik dari segi ekonomi maupun bahan dapur".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H