Akhir akhir ini perkembangan kasus Covid-19 Di Indonesia sedang mengalami kenaikan yang signifikan penyebabnya mulai dari masyarakat yang gigih tetap mudik dan masuknya varian baru yang lebih cepat menular ke Indonesia. Masyarakat pun dihimbau untuk lebih hati hati dan harus patuh terhadap protokol Covid-19. Dalam hal ini pemerintah sudah mulai mewanti wanti mengenai kasus Covid-19 yang meningkat, pemerintah sudah mulai memikirkan rencana agar bisa memberhentikan laju penularan Covid-19 ini. Dan tentunya dari masyarakatnya harus mulai ketat protokol kesehatannnya. Pemerintah juga sedang menggodok peraturan dan kebijakan yang bisa memberhentikan laju penularan Covid-19 ini.
Menurut data dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, penambahan jumalah orang yang terinfeksi Covid-19 mencapai 12.990 kasus dan 17-18 Juni 2021. Bisa dilihat dari penambahan kasus Covid-19 pada tanggal 17 hingga 18 Juni 2021 itu merupakan rekor penambahan tertinggi semenjak Januari 2021. Ini alarm buat kita semua bahwasanya kasus sudah meningkat kembali dan kita semua harus bersiap selalu apabila ada keadaan darurat tentunya. Dan juga penambahan di atas di dominasi 3 provinsi di pulau Jawa seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah. Dalam hal ini masyarakat dan pemerintah memikirkan mengenai fasilitas kesehatan yang ada di negara kita apakah akan sanggup menghadapi gelombang yang akan datang nanti.
Pemerintah selaku pembuat kebijakan tidak bisa hanya sekadar membuat peraturan apabila masyarakatnya tidak mematuhi dan dalam hal ini masyarakat juga harus mematuhi demi kebaikan bersama tentunya ini tentang menyelamatkan nyawa manusia jadinya harus bersama sama tentunya. Seperti yang bisa dilihat di lapangan bahwasanya masih banyak sekali masyarakat yang belum mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan. Masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan dan kurangnya sosialisasi mengenai protokol kesehatan seiring meningkatnya kasus Covid-19. Pemerintah harus bersikap tegas dengan para pelanggar protokol kesehatan agar ada efek jera dan masyarakat tidak mengulanginya lagi.
Pada 2 minggu setelahanya tepatnya pada tanggal 7 Juli 2021 di dapat dari data Satgas Percepatan penanganan Covid-19, penambahan kasus mencapai 10.485 itu dalam satu hari telah memecahkan rekor sebelumnya di 2 minggu yang lalu ini menandakan ada penularan yang sangat tinggi akibat dari aktivitas masyarakat yang nekat mudik. Penambahan kasus di atas masih di dominasi di Pulai Jawa terutama yang kasusnya paling banyak yaitu DKI Jakarta. Pemerintah harus mengambil tindakan yang luar biasa dalam hal ini untuk menyelamatkan masyarakat semua. dan menurut Menteri Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan penularan dengan kasus tinggi ini akan terjadi selama 12 hari mendatang. Tentunya ini bukan berita yang baik dan kita harus bersiap dengan apa yang ada di depan nanti. Dan juga permasalahan muncul seiring penamabahan kasus ini yaitu mengenai oksigen yang mulai menipis yang ada di rumah sakit, rumah sakit mulai mengeluhkan dengan menipinya stok oksigen yang ada di rumah sakir dan dalam hal ini rumah sakit meminta kepada pemerintah untuk menambah stok oksigen yang ada.
Selain masalah ketersedian oksigen, muncul masalaha lagi mengenai keterisian tempat tidur di rumah sakit dan tempat isolasi terpusat lainnya. Dan di kutip dari Kompas.com bahwasanya tingkat keterisian tempat tidur yang ada di Pulau Jawa meningkat hingga 25 persen dan pada minggu laku sudah menyentuh tingkat keterisian tempat tidur mencapai 80 persen ini sudah melewati batas wajar WHO yaitu 60 persen. Ini sudah melebihi tentunya dan pemerintah harus terjun membantu rumah sakit yang ketersisian tempat tidurnya melebihi 60 persen
Maka dari itu kita sebagai masyarakat harusnya mematuhi protokol kesehatan demi kebikan bersama. Dan ini bukan karena individu masing masing tetapi seluruh masyarakat harus berkontribusi tentunya. Dalam hal ini pada masa sulit bisa menumbuhkan rasa soisal kita untuk membantu sesama apabila ada yang kesusahan. Dan juga marilah kita bergotong royong saling membantu pemerintah di 3T dan masyarakat 5M demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Daftar Pustaka
