Mohon tunggu...
Zidan Muyassar
Zidan Muyassar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Sistem Moneter Internasional Pada Krisis Peso Meksiko

3 April 2023   15:03 Diperbarui: 3 April 2023   15:04 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sistem moneter internasional adalah kerangka kebijakan dan aturan yang mengatur bagaimana transaksi keuangan dan perdagangan antarnegara dilakukan, termasuk pertukaran mata uang, pembayaran, dan arus keuangan antarnegara. Sistem moneter internasional mengatur bagaimana nilai tukar mata uang diatur, dihitung, dan dipertahankan di antara negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional.

Sistem moneter internasional telah mengalami beberapa fase dalam sejarahnya, berikut adalah sejarah singkat dari zaman ke zaman:

Pertama, Sistem Standar Emas. Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, kebanyakan negara menggunakan sistem standar emas. Dalam sistem ini, nilai mata uang negara-negara diukur berdasarkan emas, dan emas dapat dipertukarkan dengan mata uang. Sistem standar emas mendorong stabilitas nilai tukar, namun kurang fleksibel dalam menangani perubahan kondisi ekonomi.

Kedua, Perang Dunia I dan Antara Perang Dunia. Selama periode ini, beberapa negara keluar dari sistem standar emas untuk membiayai perang mereka. Pada akhir perang, negara-negara yang terlibat dalam perang sepakat untuk memulihkan sistem standar emas.

Ketiga, Sistem Bretton Woods. Setelah Perang Dunia II, negara-negara di seluruh dunia sepakat untuk membentuk sistem moneter internasional baru yang dikenal sebagai Sistem Bretton Woods. Dalam sistem ini, mata uang negara-negara yang terlibat diukur berdasarkan dolar AS, yang sendiri diukur berdasarkan emas. Namun, kelemahan dalam sistem Bretton Woods mulai terlihat pada tahun 1960-an dan akhirnya mengarah pada penghapusan standar emas pada tahun 1971.

Keempat, Sistem Nilai Tukar Mengambang. Setelah penghapusan standar emas, sebagian besar negara beralih ke sistem nilai tukar mengambang, di mana nilai mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar. Sistem ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam menangani perubahan kondisi ekonomi, namun juga dapat menciptakan volatilitas dan ketidakstabilan nilai tukar.

Kelima, Era Modern. Saat ini, sistem moneter internasional masih didominasi oleh sistem nilai tukar mengambang. Institusi seperti IMF dan Bank Dunia terus bekerja untuk mempromosikan stabilitas moneter internasional dan memastikan sistem keuangan global yang sehat dan berkelanjutan.

Adanya sistem moneter internasional dapat memberikan sejumlah keuntungan, antara lain:

Pertama, meningkatkan stabilitas dan keamanan ekonomi global. Sistem moneter internasional membantu mendorong stabilitas ekonomi global dan meminimalkan risiko keuangan yang tidak diinginkan. Dengan adanya sistem moneter internasional, negara-negara dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah ekonomi global dan menghindari krisis keuangan.


Kedua, memfasilitasi perdagangan internasional. Sistem moneter internasional juga memfasilitasi perdagangan internasional dengan memungkinkan negara-negara untuk menggunakan mata uang yang berbeda dan mengubahnya dengan nilai tukar yang adil dan stabil. Ini memungkinkan perdagangan internasional yang lebih efisien dan mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar yang tiba-tiba.

Ketiga, memperkuat kerja sama internasional. Sistem moneter internasional mempromosikan kerja sama internasional di antara negara-negara dengan menyediakan platform untuk berdiskusi dan bekerja sama dalam mengatasi masalah ekonomi global. Ini dapat meningkatkan solidaritas dan kepercayaan antara negara-negara, serta membantu mengurangi perselisihan ekonomi antara mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun