Menelusuri Akar Ketidaksetaraan Perempuan: Refleksi Gagasan "Women and Class" oleh Clara Zetkin dalam Momentum International Women's Day 2024
Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Sedunia 2024, saya menelusuri landasan esensial dalam pemahaman tentang ketidaksetaraan gender: "Women and Class" oleh Clara Zetkin.Â
Karya monumental ini, meskipun diterbitkan lebih dari satu abad yang lalu, tetap menjadi panduan yang relevan dalam memahami kompleksitas struktur kelas sosial dan bagaimana hal itu memengaruhi perjuangan perempuan.Â
Dalam artikel ini, saya akan menggali dengan lebih mendalam pemikiran Zetkin dan bagaimana relevansinya terhadap tantangan yang dihadapi oleh perempuan pada masa kini.
Clara Zetkin adalah seorang teoretikus Marxis, aktivis komunis, dan pendukung hak perempuan yang terkenal. Sebelum tahun 1917, dia aktif dalam Partai Demokrat Sosial Jerman.Â
Setelah itu, dia bergabung dengan Partai Demokrat Sosial Independen Jerman (USPD) dan faksi sayap kiri, Liga Spartakus. Liga ini kemudian menjadi Partai Komunis Jerman (KPD), yang diwakilinya di Reichstag dari tahun 1920 hingga 1933.Â
Zetkin terkenal karena perannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender. Dia juga merupakan salah satu tokoh yang mempelopori perayaan Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Maret. Dedikasinya terhadap perjuangan sosial dan politik telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.
Mengurai Struktur Ketidaksetaraan
Dalam karya monumental "Women and Class," Clara Zetkin menggali dengan mendalam struktur kompleks ketidaksetaraan yang menghadang perempuan dalam masyarakat.Â
Dengan ketajaman analisisnya, ia menyoroti bahwa ketidakadilan dari struktur ekonomi kapitalis adalah salah satu pemicu utama ketidaksetaraan gender yang meluas.Â