Sejak bernama Bali United (sebelumnya Putra Samarinda), selalu menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta sebagai kandang. Namun saat Bali United lolos ke Liga Champions Asia, Stadion Kapten I Wayan Dipta dipercantik lagi. Stadion berkapasitas 25 ribu orang tersebut 'mengupgrade' tribun penonton, toilet, papan skor, ruang ganti pemain, rumput lapangan, dan masih banyak lagi.
Manajemen Bali United juga memutuskan untuk 'mengontrak' jangka panjang yang notabene milik Pemerintah Daerah. Keputusan mengambil hak pengelolaan Stadion Kapten I Wayan Dipta memungkinkan Bali United merenovasi kualitas stadion yang ditetapkan AFC lebih cepat. Jika saja Bali United tak melakukannya dan masih dipegang Pemkab Gianyar tentunya pembangunannya tak secepat dan secantik sekarang.
Tentunya jika Pemerintah Daerah yang merenovasi Stadion Kapten I Wayan Dipta pasti harus menunggu dana anggaran dari APBD. APBD yang dikeluarkan juga sangat minim karena menyesuaikan kebutuhan lainnya. Berbeda dengan manajemen Bali United yang jor-joran dalam membangun sebuah klubnya.
Bisa dilihat dari pemain-pemainnya yang berlabel 'Bintang' dengan harga yang tak murah. Musim lalu ada Comvalius dan Marcos Flores, Comvalius berhasil merajai puncak topskor Liga 1. Musim ini ada Illija Spasojevic in (Comvalius out) yang di 'trio' kan dengan Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly. Namun, penampilan Bali United tak seindah stadionnya. Bali United tak seperti musim lalu yang mampu runner up Liga 1.
Bali United juga salah satu klub di Indonesia yang mengontrak pemain-pemainnya dengan kontrak jangka panjang. Bali United menyodorkan kontrak dua, tiga, sampai empat tahun kepada para pemainnya, khususnya para pemain muda. Para pemain-pemain mudanya seperti Yabes Roni dan Miftahul Hamdi merupakan aset klub, maka tak heran jika diikat kontrak jangka panjang.
Karena Stadion Kapten I Wayan Dipta sudah dikontrak 10 tahun, maka stadion tersebut menjadi wewenang Bali United sepenuhnya. Tak heran, di pelataran stadion kemudian didirikan toko pernak-pernik klub. Toko pernak-pernik klub juga menghasilkan banyak pendapatan bagi klub. Apalagi jika memiliki banyak penggemar yang tentu ingin membeli pernak pernik klub sendiri.
Tentu sangat menarik apabila Bali United memiliki stadion sendiri dengan cara mengakuisisi Stadion Kapten I Wayan Dipta apalagi jika membuat stadion baru lagi. Pastinya Bali United turut menjadi salah satu klub di Indonesia yang memiliki stadion sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H