Mohon tunggu...
Zidan Subhi
Zidan Subhi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa sejarah peradaban islam fakultas adab dan humaniora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sidang BPUPKI: Tonggak Sejarah Menuju Kemerdekaan Indonesia

26 Juni 2023   15:52 Diperbarui: 26 Juni 2023   15:54 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) adalah momen penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sidang ini merupakan tonggak awal dalam upaya merumuskan dasar negara dan konstitusi yang akan membentuk Indonesia merdeka. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi latar belakang, tujuan, dan hasil dari Sidang BPUPKI yang menjadi landasan bagi pembentukan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Sidang BPUPKI berlangsung pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945 di Gedung Kyai Juru Martani, Jalan Wijilan, Yogyakarta. Sidang ini dihadiri oleh 62 anggota yang berasal dari berbagai latar belakang politik, sosial, dan budaya, termasuk tokoh-tokoh nasional seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan lainnya. Sidang BPUPKI dilaksanakan dalam situasi yang penuh tantangan, yaitu di tengah pendudukan Jepang yang berkuasa di Indonesia pada masa Perang Dunia II.

Tujuan utama dari Sidang BPUPKI adalah merumuskan dasar negara yang akan menjadi landasan bagi Indonesia merdeka. BPUPKI bertugas menyusun dasar negara yang akan dijadikan sebagai panduan dalam pembentukan negara Indonesia pasca-kemerdekaan. Sidang ini juga bertujuan untuk membangun konsensus di antara para pemimpin nasional mengenai berbagai isu penting, seperti bentuk pemerintahan, hak asasi manusia, agama, dan bahasa nasional.

Sidang BPUPKI dilakukan melalui proses diskusi dan perumusan keputusan yang melibatkan semua peserta. Para anggota BPUPKI membahas dan berdebat mengenai isu-isu kunci, termasuk bentuk pemerintahan yang diinginkan, hubungan dengan negara lain, serta nilai-nilai dan prinsip yang akan menjadi dasar negara baru.

Pada tanggal 1 Juni 1945, Sidang BPUPKI mencapai titik puncaknya dengan dibacakannya Piagam Jakarta oleh Soekarno. Piagam Jakarta menyatakan bahwa Indonesia merdeka harus menganut Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila dipandang sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia yang menggabungkan nilai-nilai keadilan, demokrasi, persatuan, kemanusiaan, dan ketuhanan yang maha esa.

Sidang BPUPKI menghasilkan keputusan penting, yaitu Piagam Jakarta dan penunjukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang bertugas menyusun naskah konstitusi. Piagam Jakarta menjadi dasar bagi pembentukan Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. PPKI kemudian menghasilkan naskah Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi konstitusi Indonesia hingga saat ini.

Sidang BPUPKI memiliki dampak yang luas bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Keputusan dan pandangan yang dihasilkan dalam sidang ini menjadi landasan bagi perjuangan nasional dan pembentukan negara Indonesia. Sidang BPUPKI menandai tahap awal dalam proses menuju kemerdekaan yang diikuti oleh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sidang BPUPKI adalah momen penting dalam sejarah Indonesia yang melibatkan para pemimpin nasional dalam merumuskan dasar negara. Melalui sidang ini, Indonesia berhasil merumuskan Pancasila sebagai ideologi negara dan mengawali proses menuju kemerdekaan yang pada akhirnya terwujud dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sidang BPUPKI tetap menjadi tonggak sejarah yang menginspirasi dan mengingatkan kita akan perjuangan dan semangat para pendahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun