JKT48 New Era: Kejayaan Kembali Idol Group Ibukota

Nama JKT48 akhir akhir ini seringkali menjadi pembahasan karena kepopuleran dan ketenarannya yang kembali mencuat. Bukan tidak mungkin kepopuleran mereka berasal dari foto foto member JKT48 yang banyak beredar di media sosial seperti Tiktok, Instagram, Twitter dan platform lainnya. 

Tak jarang, orang awam yang melihat foto member JKT48 tersebar di berbagai platform media sosial seperti Instagram maupun VT (Video Tiktok) di Tiktok menjadi penasaran dengan sosok yang memancarkan paras Anggun, imut dan lucu itu. Hal ini pun berdampak pada orang orang yang tadinya tidak kenal dengan member JKT48 pun menjadi kenal beserta member lain didalamnya. 

Sekali lagi kita dipertemukan oleh euforia penggemar idol group yang telah berdiri lebih dari 10 tahun lamanya ini. Sebuah euforia yang mungkin bagi saya terlalu meriah jika dibanding beberapa tahun kebelakang. Pengaruh sosial media marketing Tiktok yang sangat masif inilah menjadi faktor mengapa euforia itu muncul kembali.

Apabila dilihat dari sejarahnya, terbentuknya JKT48 atas prakarsa produser 48Group, Yasushi Akimoto dengan membuat sister group 48 di luar negara Jepang. Karena di negaranya sendiri saat itu sudah ada beragam sister group 48 dan idol group lainnya yang berdiri di beberapa wilayah Jepang. 

Sebut saja AKB48 yang berbasis di distrik Akibahara, Tokyo, NMB48 berbasis di Osaka, SKE48 berbasis di Nagoya dan sister group lainnya. Adapun JKT48 saat itu mendapat gelar sebagai sister group 48 pertama di luar negara Jepang. Dibentuk tahun 2011 bersamaan dengan launching iklan salah satu produk minuman isotonik, menjadikan JKT48 saat itu perlahan mulai dikenal oleh banyak orang berkat penampilan pertama mereka dalam tayangan komersial tersebut. 

Dengan diiringi lagu mereka yang pertama kali diluncurkan, yaitu "Heavy Rotation" membuat beberapa penggemar musik dan orang awam yang tidak tahu soal jejepangan termasuk saya sendiri menjadi tertarik akan idol group ini. Apalagi konsep "Idol You Can Meet" yang menjadi ciri khas 48 group menjadikan JKT48 memiliki daya Tarik dan keunikan tersendiri dibanding boyband atau girlband yang tengah booming pada masanya. 

JKT48 juga memiliki teater sendiri yang digunakan untuk perform setiap harinya, hal ini merupakan bentuk implementasi dari konsep "Idol You Can Meet". Dimana para fans yang ingin bertemu dan menyaksikan idolanya langsung bisa datang ke teater JKT48. Tentu dibalik perjalanan awal JKT48 pun pasti ada banyak rintangan serta tantangan yang harus dihadapi baik dari team manajemen maupun membernya itu sendiri. 

Terlebih lagi member JKT48 yang kebanyakan masih duduk di bangku sekolah harus bisa mengimbangi waktu antara Latihan, perform, serta sekolah. Sungguh merupakan tantangan luar biasa yang dihadapi mereka sebagai seorang idol.

Kehadiran JKT48 sendiri tentu membawa warna tersendiri dalam ranah industri musik di negeri kita. Lagu lagunya yang dibawakan dengan unsur J-Pop menjadi salah satu genre yang kurang dikenal pada saat itu oleh masyarakat. Kehadiran dari JKT48 inilah yang membawa genre musik J-Pop perlahan menjadi musik yang dikenal dan digemari oleh masyarakat khususnya kalangan remaja atau anak muda. Tak jarang juga ada fans yang sudah tergolong dewasa dengan status berkeluarga menikmati dan menyukai musik yang dibawakan oleh JKT48. 

Selain itu, visual member JKT48 menjadi daya Tarik yang paling kuat oleh para fans maupun orang awam. Bagaimana tidak, sosok Nabilah dan Melody yang saat itu menjadi member generasi pertama yang paling disorot dan dikenal oleh para fans dan orang orang awam diluar fans JKT48. Inilah yang menjadi bukti bahwa visual dari para member JKT48 sangat berpengaruh terhadap minat mengidolakan idol group yang berbasis di FX Sudirman, Jakarta. 

Sama halnya Freya member JKT48 yang terkenal di berbagai platform media sosial. Memang akhir akhir ini, sosok member JKT48 satu ini banyak diperbincangkan oleh fans JKT48 itu sendiri maupun orang orang awam diluar fans. Foto fotonya bahkan video video yang menampilkan wajahnya banyak beredar di media sosial.