Kucing adalah salah satu hewan yang bisa hidup berdampingan dengan manusia. Parasnya yang menggemaskan, tingkahnya yang lucu, aktif tidur dan sedikit bermain, itulah yang membuat banyak orang jatuh hati padanya.Â
Seringkali kucing memiliki status tidak hanya sebatas hewan peliharaan, namun ada yang menganggapnya sebagai teman, sahabat, bahkan anak kandung.Â
Sebelum Anda memutuskan untuk mengadopsi kucing di rumah, alangkah baiknya Anda menyimak empat hal sebagai berikut:
1. Memiliki alokasi dana untuk kebutuhan kucing
Pastikan Anda memiliki alokasi dana untuk mencukupi kebutuhan kucing. Kucing adalah mahluk hidup sehingga membutuhkan makanan, minuman, vitamin, Â obat-obatan, sabun mandi, mainan, dan sebagainya.Â
Semakin banyak jumlah kucing yang diperlihara maka semakin banyak pula alokasi dana yang dibutuhkan, sehingga perlu dipikirkan matang-matang.Â
Jangan sampai memiliki 5 ekor kucing, namun hanya mampu memberi makan setara dengan 2 ekor kucing saja, sehingga membuat 3 ekor lainnya kelaparan, atau mengurangi jumlah porsi sehingga membuat ke-5 kucing tidak kenyang.Â
Jika berada dalam kondisi seperti ini, alangkah baiknya Anda melakukan open adoption kepada mereka yang ingin memelihara kucing, namun Anda juga harus selektif dalam menentukan rumah baru untuk kucing Anda.
Makanan untuk kucing banyak macamnya, mulai wet food, dry food, ikan, ayam, maupun daging segar. Jangan sesekali memberi makan kucing diluar kodratnya sebagai hewan karnivora, seperti memberinya nasi putih, kue-kue basah, dan goreng-gorengan, karena nantinya dapat menimbulkan efek mencret pada kucing dan dapat membahayakan kesehatannya.Â
Air minum yang baik untuk kucing adalah air matang, bisa didapat dari air kemasan maupun direbus sendiri agar lebih ekonomis, karena pernah ada suatu kasus nyata, kucing yang sering diberi minum air mentah mengalami gejala kencing batu atau adanya penyempitan saluran kencing akibat penumpukan zat kapur yang terdapat pada air mentah. Sehingga, Anda harus bijak dalam memberikan konsumsi yang tepat untuk kucing kesayangan Anda.
Alokasi dana tidak hanya diperlukan untuk makan dan minum saja, namun Anda juga harus memikirkan kebutuhan box dan pasir kucing yang perlu diganti dan di-refill setiap hari, serta keperluan grooming-nya seperti sabun, busa, sisir, hair dryer, dan potongan kuku kucing sebagai dasar perawatannya.Â
Memang alokasi dana yang dibutuhkan tidak sebanyak pada pengeluaran makan minum, namun sifatnya wajib ada karena kucing juga perlu dijaga kebersihannya dari luar agar tetap sehat.Â
Untuk kucing outdoor, harus mandi seminggu sekali atau jika dirasa bulu halusnya sudah tidak halus lagi harus segera dimandikan, untuk kucing indoor, mandi bisa dilakukan dalam dua minggu sekali dan tetap menyesuiakan dengan kondisi kucing.
Selanjutnya adalah vitamin dan obat-obatan, belilah obat-obataan yang berpotensi akan sering digunakan oleh kucing, seperti obat cacing, obat mencret, obat pilek, obat belek, dan obat kutu, obat scabies. Bisa beli dengan berkonsultasi dengan dokter hewan setempat ataupun beli secara online di e-commerce. Saya kira zaman sekarang sudah sangat dipermudah segala kesusahan dengan solusi satu klik di gadget masing-masing.
Terakhir adalah alokasi dana mainan, memang terdengar kurang penting, namun jika ada uang lebih bisa diberikan sebagai hadiah kasih sayang.Â
Kucing adalah hewan yang suka sekali tidur, artinya mereka banyak menghabiskan waktunya dengan memejamkan mata seharian.Â
Mereka bangun ketika jam makan dan mungkin ingin sedikit melakukan peregangan otot agar tidak kaku dengan bermain, sehingga alangkah baiknya jika kita membuat jam terjaga mereka dengan hal-hal yang sulit dilupakan oleh mereka yakni dengan mainan-mainan menarik di rumah.Â
Ada alternatif lain selain dengan membeli yakni dengan membuatnya sendiri sesuai dengan kemampuan dan bahan yang ada di rumah, tentunya akan lebih ekonomis.
2. Menjadi ibu dan guru terbaik
Sama halnya menjadi seorang ibu bagi anak, kucing juga perlu diperhatikan tumbuh kembangnya. Hal pertama kali yang perlu diajarkan kepada kucing adalah toilet training, memang perlu waktu dan kesabaran untuk mengenalkan dimana mereka diperbolehkan untuk membuang BAB dan BAK-nya.Â
Caranya adalah sebagai berikut bawa kucing ke tempat box pasirnya, beritahu secara lisan "Kucing, ini adalah WC mu, kamu hanya boleh BAB dan BAK disini oke, jangan di tempat lain, aku akan sangat senang jika kamu mau bekerjasama denganku", setelah itu angkat kucing dan masukkan ke box pasir sambil arahkan tangannya untuk mengais-ngasi pasir.Â
Jika kucing ketahuan akan BAB atau BAK di tempat lain, langsung marahi, angkat, dan masukkan ke box pasir. lakukan berulang kali sampai kucing paham.
Ajaran kedua adalah tentang tidak boleh mengganggu tuannya ketika makan, caranya adalah dengan tidak memberikan potongan makanan kita ke kucing.
Meskipun mereka mengeong ataupun mendekat berusaha untuk meminta, tidak lupa untuk selalu berucap lisan "Jangan meminta makananku, makanan ini milikku kau akan dapat jatahnya nanti", karena jika sekali saja kita merasa kasihan sehingga kita memberikan potongan makanan ke kucing, kucing akan terus-terusan mengganggu dan meminta jatahnya.Â
Cara kedua adalah dengan menyamakan waktu makan Anda dengan kucing, sehingga kucing sibuk dengan makanannya sendiri tanpa mengganggu Anda.
Ajaran ketiga adalah panggilan makan, panggilan makan akan sangat berguna jika kucing sedang bermain entah kemana perginya dan kita mencari tidak kunjung ketemu. Bisa dengan suara pus, cetok-cetok, ataupun Anda punya kreasi tersendiri, pastikan setelah Anda bersuara pus misalnya, Anda segera memberikan mereka makanan, berulang seperti itu, sehingga kucing akan paham bahwa pus adalah panggilan makan untuknya.
3. Siap menjaga kebersihan rumah secara extra
Seseorang yang tinggal bersama kucing harus siap menyapu rumah 3 kali dalam sehari dan mengepel minimal 2 kali per minggu untuk selalu menjaga kebersihan rumah dari debu yang terbawa di kaki kucing, bulu bulu yang rontok, dan dedaunan yang mereka bawa dari luar. Selain itu, rumah juga perlu diberikan pengharum ruangan semprot agar aroma kucing tidak terlalu tercium.Â
Dan yang paling penting adalah kebersihan di bagian box pasir kucing, yang harus selalu dibersihan minimal 2 kali sehari dan me-refill dengan pasir baru.Â
Jika kucing merasa box pasirnya bau karena jarang dibersihkan, mereka akan mencari tempat baru yang menurut mereka bersih untuk dapat dijadikannya WC sehingga hal inilah yang dapat memicu kucing BAB sembarangan.
4. Jangan meningggalkan kucing sendirian terlalu lamaÂ
Kucing yang ditinggal sendirian akan mangalami kesepian seperti halnya manusia, mereka juga akan bersedih karena kita sebagai teman yang sering bermain bersama, tiba-tiba tidak terlihat dalam beberapa waktu.Â
Ada alasan yang lebih kuat mengapa mereka tidak boleh terlalu lama ditinggalkan adalah karena alasan persediaan makan, mungkin persediaan makan yang sudah kita siapkan telah habis dimakan, dan kucing tidak tahu harus meminta kepada siapa selain tuannya.Â
Jika ada alternatif, misalnya dititipkan kepada tetangga bisa jadi ide yang baik dan juga buruk, memang benar jika dititipkan ke tetangga, kita tidak perlu khawatir akan persediaan makan, namun perlu diketahui, tetangga mungkin tidak terbiasa mengurus kucing, dia hanya ditugaskan untuk menyiapkan makan saja tanpa melihat bagaimana kondisi kesehatannya, apakah dia baik-baik saja atau tidak.Â
Beberapa kucing juga memiliki reaksi berlebihan terhadap orang baru, mereka akan mengalami stress karena ada orang baru di rumah, sehingga mereka akan cenderung menghindar atau bahkan lari dari rumah. Namun saya yakin Anda sekalian sudah memahami apa yang terbaik untuk kucing Anda.
Itulah 4 hal yang bisa dijadikan pertimbangan sebelum Anda memutuskan untuk mengadopsi seekor kucing. Kucing bisa memberikan kita hiburan dan kesenangan, namun kita juga harus menjaga dan merawatnya dengan maksimal.Â
Terimakasih sudah berkenan membaca, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H