Mohon tunggu...
Ziaw Noha
Ziaw Noha Mohon Tunggu... Akuntan - Menulis adalah nafasku

Aku menulis karena aku mencintainya. Di setiap ide-ide yang terlintas dalam benakku, di setiap aksara yang tergores dari penaku dan di setiap kebenaran yang terpancar untuk masyarakatku. Sungguh, aku mencintainya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merah Putih di Telapak Sang Awan

4 Agustus 2023   00:00 Diperbarui: 4 Agustus 2023   00:04 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
desain pribadi canva

Oleh: Ziaw Noha

Merah putih mengibarkan asa di bumi Indonesia
Membakar semangat para pahlawan meneriakkan, “Merdeka!”
Merah keberanian melebur sukma putih kesucian jiwa
Melahirkan putra-putri gagah pembela bangsa

Ibu pertiwi, kau-lah saksi pertumpahan
Tiada terhitung darah dan air mata pengorbanan
Di telapak sang awan, merah putih memancarkan kekuatan
Desing mesiu tak menyurutkan langkah di medan pertempuran

17 Agustus 1945,
Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan
Penjajah Belanda, Prancis, Inggris, Jepang, dipulangkan
Sungguh, rancangan Sang Maha Esa yang tak terelakkan

Ibu, jalan perjuangan ini belum berhenti
Bumi, air, masih bukan milik kami
Sejauh mata khatulistiwa kutemukan garis kemelaratan
Perih hati ini mendengar anak-anak mati kelaparan

Merah Putih masih berkibar di telapak Sang Awan
Kharismanya pancarkan cita-cita para pahlawan
Takkan kubiarkan bendera-bendera lain mengalahkan
Kuperjuangkan keutuhan negeriku dengan ridho Tuhan

Ibu, saksikanlah rajut merah putih di tangan putramu
Bersatu melawan negeriku sendiri
Menghapus penjajahan politik
Penjajahan ekonomi
Penjajahan pendidikan
Penjajahan hukum
Sampah-sampah tak bermoral

Biarlah berhenti denyut nadi
Kekuasaan tak bisa menyurutkan nyali
Sampai titik kami saksikan kembali
Darah merah putih kembali suci

Jakarta, 03 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun