Mohon tunggu...
Zia Mukhlis
Zia Mukhlis Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemerhati Pendidikan dan Sosial Budaya

Jurnalis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Konsep Menjadi Orang Besar

28 April 2018   13:14 Diperbarui: 28 April 2018   13:33 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah membaca buku "Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh Dalam Sjarah", karangan Michael H. Hart dan mengelompokkan tokoh-tokoh yang ada pada buku itu, mari kita lihat secara lebih spesifik beberapa kesamaan para tokoh komunis. Kita tahu bahwa komunis adalah paham yang sangat laku pada abad 20. Paham yang dapat menyebar dengan cepat dan berpengaruh sangat besar di dunia, bahkan Michael menyebutkan pengikut paham Marxis ini sampai 1.3 juta penduduk bumi, paham yang paling banyak pengikutnya daripada ideologi manapun.

Kita lihat Cina yang sebelumnya berajaran Kong Hu Cu, berkat jasa Mao Tse Tung ajaran tersebut tergantikan oleh paham komunis. Ajaran yang telah berabad-abad mengakar pada bangsa Cina dalam kurun waktu seperempat abad berhasil dihilangkan dan diganti dengan paham yang baru komunis. Tidak hanya itu disamping Mao Tse Tung berhasil melakukan revolusi ekonomi dan politik ia juga berhasil melakukan revolusi sosial, sudah mendarah daging bahwa bangsa Cina memiliki kesetiaan terhadap kefamilian yang sempit, ini diubah oleh Mao Tse Tung menjadi kesetiaan terhadap bangsa secara keseluruahan.

Di Uni Soviet kita perhatikan Stalin, berkat kekuasaannya wilayah kekuasaan Uni Sovie mencapai kawasan Eropa. Dan masih banyak lagi berbagai prestasi yang dicapai oleh para penguasa komunis di berbagai negara lainnya. Memang paham komunis memiliki pengaruh yang sangat dalam bagi pemeluknya, disamping ada pencapaian gemilang yang diraih oleh mereka namun tentu kita tak boleh melupakan kekejaman yang mereka lakukan terhadap umat manusia, prinsip merebut kekuasaan dengan cara paksa telah menyebabkan terjadi pembunuhan dimana-mana, baik sesama komunis maupun non komunis. 

Taufiq Ismail menyebutkan, "Ideologi penggali kuburan massal terbesar di jagat ini, dalam mengeliminasi lawan politik mereka telah membantai 120 juta manusia dari tahun  1907 sampai tahun1991, berarti mencabut nyawa 187 orang per jam atau 20 detik per orang selama 3 /4 abad lamanya di 76 negara" (Tiga Dusta Raksasa Palu Arit Indonesia:2007).

Jika membaca sejarah komunis memang banyak kita temukan genangan darah dalam perjalanan komunis termasuk Indonesia sendiri. Michael punya sudut pandang sendiri dalam melihat pemimpin komunis, ia malah menempatkan Karl Marx pada posisi 11, Lenin pada posisi 15 dan Mao Tse Tung pada posisi 20 dari tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah, tentu kita bertanya dari 100 tokoh yang paling berpegaruh dalam sejarah kenapa orang yang melakukan kekejaman dalam sejarah manusia harus mendapatkan posisi yang atas. Namun begitulah ia menilai orang-orang tersebut sebagai orang-orang yang berpengaruh dalam sejarah dunia.

Saat kita memperhatikan tokoh-tokoh komunis tersebut memang ada kesamaan yang dimiliki pada masing-masing tokoh jika kita merujuk kepada buku karangan Michael ini. Pertama, tokoh komunis atau pencipta paham komunis seperti Karl Marx adalah orang yang berpendidikan tinggi, bahkan ia mendapatkan gelar Doktor dalam ilmu filsafat dari Universitas Jena. Bisa dipahami bahwa ide komunis ini lahir dari rahim seorang intelektual yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat kelas bawah dan buruh, disamping punya pandangan politik yang ekstrim anti kapitalis.

Kedua, kita juga menemukan pada tokoh-tokoh komunis ini seperti pada Lenin, Stalin dan Mao Tse Tung diusia muda kisaran 20 tahunan mereka semua telah menjadi komunis sejati, apalagi Lenin yang sangat menyerapi dan menghayati tulisan Karl Marx. Mao Tse Tung yang telah menjadi petinggi partai komunis di usia mudanya. Mereka semua seolah telah menjadi komunis sejati saat masih belia, mendalami paham komunis serta menjadikan hidupnya sesuai komunis, maka wajar jika mereka berhasil menjadi pemimpin di negara masing-masing.

Ketiga, rasa peduli kepada bangsa dan kaum miskin yang sangat tinggi. Paham komunis adalah paham yang merespon paham kapitalis yang egois, ketika kapitalis hanya ingin kaya sendiri, maka komunis ingin kaya bersama-sama, jika bisa tak ada orang kaya karena harta milik bersama. Ketika kapitalis yang menguasai industrinya adalah swasta, maka komunis berkeinginan yang menguasai industri adalah negara. Maka dari rasa tidak adil tersebut muncullah komunis. Kepedulian terhadap buruh dan kesamarataan

Namun walau demikian, kita tak bisa melupakan sisi berdarah komunis sepanjang sejarah hidupnya. Apa yang dikutip dari Taufiq Ismail di atas adalah fakta yang sangat memilukan bagi kita. Sebagai manusia pasti itu adalah kekejaman yang tak dapat dimaafkan.

Kesimpulan yang bisa kita ambil adalah, untuk menjadi orang besar kita harus menyelesaikan pendidikan kita setinggi-tingginya, tentu pasti ada banyak perbedaan antara yang sekolah hingga S1 dan yang menyelesaikan S3. Pendidikan mempengaruhi cara berpikir manusia. Yang kedua adalah diusia muda kita harus sudah memiliki ambisi yang tinggi untuk mencapai cita-cita yang tinggi. Ketiga, untuk mencapai cita-cita tersebut adalah dengan cara yang baik pula. 

Contoh ini tak akan kita dapatkan pada komunis, contoh ini kita temukan pada sosok Bung Hatta, M. Natsir dan Agus Salim. Mereka adalah para pucuk pimpinan kita yang bersahaja, sejak belia mereka menuntut ilmu hingga ke perguruan tinggi, menguasai berbagai bahasa dan bidang ilmu, mengarang berbagai buku dan karya tulis, memiliki kepedulian tinggi untuk kemajuan bangsanya dan bergerak secara elegan tanpa kekerasan sedikitpun, betapa cara yang mereka tempuh untuk memerdekakan Indonesia sangat bijak dan santun, tak pernah mereka gunakan kekerasan sedikitpun untuk mencapai perubahan. Maka pesannya adalah teladani yang patut diteladani dan tokohi yang pantas ditokohi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun