Mohon tunggu...
Zia Mukhlis
Zia Mukhlis Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemerhati Pendidikan dan Sosial Budaya

Jurnalis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anda Punya Potensi

16 Maret 2018   21:50 Diperbarui: 16 Maret 2018   22:26 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: theodysseyonline.com

Bagi sebagian orang menyadari potensi pada dirinya adalah sulit, sering saat mengisi formulir ketika akan mengisi kolom hobi kebingungan akan mengisi apa. Sebenarnya potensi dan hobi ini berdekatan, karena potensi adalah hasil dari kebiasaan atau hobi yang biasa kita kerjakan, atau dengan seringnya kita melakukan suatu perbuatan yang kita senangi maka ia menjadi kelebihan pada diri kita sendiri, seperti orang yang suka bermain gitar, setelah lama ia bermain maka tak diragukan lagi ia bisa menjadi pemain gitar yang handal.

Maka kenali dulu apa kebiasaan atau pekerjaan yang paling kita senangi, dari sanalah kita bisa mengenal potensi pada diri kita. Atau ada juga orang yang mencari potensi pada dirinya dengan melakukan berbagai macam aktivitas dan pekerjaan, seperti mencoba bermain bola kali, volly dan basket, biasanya setelah mencoba berbagai hal ia akan tahu dimana potensinya tersebut. 

Dan ada juga dengan konsisten dengan suatu aktivitas dan pekerjaan tertentu, misalnya seperti orang yang ingin pandai dalam menulis, maka ia coba setiap saat untuk menulis, dimana ada waktu kosong ia gunakan untuk menulis, hingga ia lihai dalam menulis. Maka bertambah satu lagi faktor pendorong potensi, yaitu keinginan.

Sekarang mari kita pelajari apa faktor penghambat potensi tersebut. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna diantara makhluk-makhluknya, ia memiliki apa yang tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk yang lain, layaknya akal. Akan tetapi manusia itupun sebenarnya taklah sempurna, karena ia tak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain, dengan keberagaman manusia maka tuhan jadikan satu memiliki kelebihan dari yang lain, dan yang memiliki kelebihan itu adalah anda.

Sebagai manusia dengan dianugerahkannya kita akal, itu membuat kita memiliki banyak potensi, namun sayangnya manusia sering merasa tidak mampu dan rendah diri dengan potensinya, maka apakah yang menghambat manusia untuk bisa menunjukkan potensinya?

Yang pertama adalah rasa kurang percaya diri, rasa kurang percaya diri atau kurang PD ini sangat menghambat potensi kita, yang seharusnya kita bersinar bagaikan mentari, akibat kurang PD malah jadi lampu 5 watt, kan sangat sayang sekali, masih lumayan lampu 5 watt coba kalo redup dan padam, maka hilanglah nilai seseorang. Maka kita harus mengatasi PD kita terlebih dahulu, selalu berpikir positif dan angkat kepala kita, hadapi hidup ini dan jadilah gagah, maka secara tidak langsung lampu 5 watt tadi akan berubah menjadi 20 watt lalu tak lama akan menjadi mentari. Cobalah.

Yang kedua, pikiran. Kita sering berkata pada diri kita, sepertinya aku gak bisa ngerjain ini, gak ada bakat disini dan macam-macam pikiran jelek tentang diri kita. Buang semua pikiran tersebut, pikiran yang bilang kamu gak bisa, pikiran yang bilang kamu belum siap dan pikiran yang nganggap diri kamu rendah, gak ada itu, semuanya hoax, kamu itu bisa berdiri di panggung, menjadi nomor 1 dan menjadi terbaik, jangan sampai pikiran-pikiran negatif menghambat kamu tumbuh, lakukan sesuatu dengan optimis dan percaya diri, maka kamu akan menjadi manusia yang baru.

Ketiga, jangan dengarin omongan orang lain. Yang menjalani hidup ini adalah kamu, jangan hidup dengan pandangan orang lain, buat keputusanmu sendiri dan terima manfaat dan resikonya. Resiko adalah uang sekolah dari pelajaran hidup ini, dan manfaat adalah buah hasil dari keputusanmu itu. Bersikaplah dengan dirimu dan jadikan omongan orang lain sebatas hiburan, atau cambukan, agak kita lebih cepat untuk sampai ke tujuan.

Setelah tahu bagaimana menumbuhkan dan yang menghambat potensi, sekarang mari kita jadi manusia yang baru, manusia yang menebar kebaikan dan manusia yang menginspirasikan, karena hidup hanyalah sekali, sayang jika kita tidak totalitas menjalaninya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun