Mohon tunggu...
Zia Raya Maulana
Zia Raya Maulana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMAN 1 LEUWILIANG

Akun ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok membuat artikel

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kopi Buser : Inovasi Bisnis Kopi Keliling Dengan Sentuhan Sosial dan Ciri Khas di Kota Sumedang

9 Januari 2025   12:43 Diperbarui: 9 Januari 2025   12:43 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi Buser (dokumentasi pribadi)

Kopi Buser merupakan branding dari sebuah bisnis kopi keliling yang di miliki oleh bapak AKBP. Joko Dwi Harsono, S.I.K, M.Hum. yang saat ini menjabat sebagai Kapolres Sumedang untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran sekaligus kegiatan sosial,  20% dari keuntungan usaha ini disisihkan untuk kegiatan sosial atau untuk modal menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Kopi Buser ini memiliki ciri khas yaitu sepeda dengan keranjang bewarna kuning dan bisa ditemui di berbagai pusat keramaian kota Sumedang seperti alun-alun, jalan tengah dan  tempat ramai lainnya. Walaupun produk yang dijual hanya kopi sachet yang instan dan banyak ditemui di warung-warung, justru menjadi kekuatan dari usaha ini karena harganya sangat terjangkau dan menjadikan bahan baku jadi mudah di dapatkan. Harga kopi atau minuman lainnya sangat terjangkau sehingga masuk dikantong semua kalangan baik itu masyarakat kelas bawah, kelas menengah dan kelas atas, menikmati kopi sambil bercengkrama bersama kawan, keluarga atau pasangan di tempat yang ramai baik itu tempat wisata maupun non wisata sangat menyenangkan dan hal tersebut lah yang dicari-cari oleh para customer. 

Mencari keramaian dan menjajakan dagangan di tempat tersebut merupakan salah satu strategi pemasaran selain itu ada berbagai macam strategi untuk menarik minat para pelanggan, seperti mencari tempat baru yang nyaman bersih dan rapih untuk dijadikan tempat yang cocok untuk dijadikan tongkrongan atau tempat ngopi sambil menikmati suasan dan tempat untuk melepaskan penat, teknologi juga sangat berpengaruh dalam pemasaran dan promosi kopi buser ini. Biasanya menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp untuk menarik pelanggan serta menginformasikan terkai kopi buser ini karena lokasinya tidak menentu salah satu cara menginformasikan tempat/rute keliling nya menggunakan media sosial.

Usaha kopi keliling sudah banyak dilirik dan sudah banyak yang berjalan juga sehingga persaingan usaha ini sangat ketat dan sangat padat, tidak jarang di suatu tempat/keramaian biasanya dijumpai sekitar 5 atau bahkan lebih penjual kopi keliling. Oleh karena itu kita berinisiatif memberikan branding/ciri khas yang mudah dikenali oleh masyarakat.  Selain faktor persaingan usaha faktor kondisi cuaca juga sangat menentukan hasil penjualan, apabila cuaca sedang hujan bisa dipastikan penjualan sepi karena orang-orang enggan untuk keluar rumah dan tidak hanya hujan pada hari tertentu seperti hari kerja itu biasanya penjualan lebih sedikit dibanding hari libur/weekend. Jam kerja atau operasional kopi buser ini sangat fleksibel dan buka tergantung kepada pekerjanya, biasanya lebih mudah di jumpai sekitar pukul 18.00 - 24.00 atau dimalam hari saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun