Mohon tunggu...
Ziyan Hasyna
Ziyan Hasyna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi Universitas Syiah kuala

Mahasiswi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah kuala

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ancaman Konflik di Laut China Selatan terhadap Kedaulatan Indonesia

19 Mei 2024   09:05 Diperbarui: 19 Mei 2024   09:48 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laut Cina Selatan (LCS) adalah jalur perairan strategis yang paling diperebutkan antara China dan banyak negara ASEAN. Laut Cina Selatan dianggap sebagai perairan yang kaya akan sumber daya alam dan makanan laut. Nilai bahan bakunya, air, konon mencapai triliunan dolar. Inilah sebabnya mengapa negara-negara di kawasan ini sering terlibat dalam perselisihan sengit mengenai Laut Cina Selatan.

Laut Cina Selatan telah menjadi Medan gepolitik yang kompleks , dengan klaim teritorial yang tumpang tindih sehingga menimbulkan konflik antar negara. Indonesia, sebuah negara maritim dengan lebih dari 17.000 pulau dan perairan strategis di Laut Cina Selatan yang kaya akan sumber daya alam, menghadapi ancaman terhadap kedaulatannya di wilayah tersebut.
Klaim negara lain, khususnya Tiongkok, atas sebagian wilayah Laut Cina Selatan, seperti Kepulauan Natuna, telah meningkatkan ketegangan yang dapat mengancam kedaulatan Indonesia.

kedaulatan wilayah Indonesia merupakan salah satu implikasi utama dari konflik yang akan terjadi di Laut Cina Selatan. Klaim tersebut tidak didasarkan pada hukum internasional, dan tindakan agresif negara-negara tertentu, seperti penangkapan ikan ilegal, pembangunan pulau-pulau buatan, dan penggunaan kapal patroli, mengancam kedaulatan Indonesia.

Konflik-konflik ini juga dapat mempengaruhi keamanan maritim, perdagangan, dan sumber daya alam Indonesia. Negara ini sangat bergantung pada Laut Cina Selatan. 

Ancaman konflik di Laut Cina Selatan juga dapat mempengaruhi keamanan maritim Indonesia.
Tindakan agresif, seperti tuntutan berlebihan, penangkapan ikan ilegal, dan penggunaan kekuatan militer, dapat mengganggu perdagangan maritim, pengelolaan sumber daya alam, dan aktivitas nelayan Indonesia di perairan tersebut. 

Terlebih lagi, konflik di Laut Cina Selatan dapat mempengaruhi stabilitas kawasan. Ketegangan antar negara di kawasan dapat memicu perlombaan senjata, meningkatkan risiko konflik militer, dan memperburuk hubungan antar negara.


Untuk mengatasi ancaman tersebut, Indonesia perlu memperkuat strategi pertahanan maritim dan mempertahankan kerjasama multilateral untuk mempertahankan kepentingan nasional dan memastikan keamanan dan kedaulatan di Laut China Selatan.


Selain itu, perluasan kekuatan militer dan diplomasi serta kerja sama dengan negara lain juga penting untuk menjaga kedaulatan di kawasan. Indonesia telah mengambil beberapa langkah hukum dan diplomatis untuk menegaskan klaim teritorialnya di Laut Cina Selatan, khususnya terkait Kepulauan Natuna dan sengketa maritim yang lebih luas dengan Tiongkok.


Peran ASEAN juga sangat penting dalam menyelesaikan konflik ini. ASEAN dapat bertindak sebagai mediator netral dan membantu menyelesaikan perselisihan melalui diplomasi dan kerja sama. Selain itu, ASEAN juga dapat berkontribusi dalam memperkuat kerja sama antar negara kawasan untuk memperkuat keamanan dan stabilitas kawasan.

Kesimpulannya, ancaman terhadap kedaulatan Indonesia akibat konflik di Laut Cina Selatan merupakan tantangan serius yang harus diatasi oleh Indonesia. Untuk  mengatasi ancaman tersebut, Indonesia perlu memperkuat strategi pertahanan maritim dan mempertahankan kerjasama multilateral untuk mempertahankan kepentingan nasional dan memastikan keamanan dan kedaulatan di Laut China Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun