Mohon tunggu...
zian fransisca
zian fransisca Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa Universitas Airlangga

Saya memiliki kepribadian ambivert, hobi saya menonton film dan saya menyukai olahraga badminton

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi "Corat-coret di Toilet" - Eka Kurniawan

25 September 2023   00:43 Diperbarui: 25 September 2023   02:20 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku   : Corat-coret di Toilet

penulis          : Eka Kurniawan

penerbit        : PT. Gramedia Pustaka Utama,Jakarta

Cetakan        :  April 2014

Tebal             : 125 Halaman

ISBN              : 978-602-03-2893-5

     'Corat-coret di Toilet' karya Eka Kurniawan adalah buku yang berisi kumpulan cerita pendek yang menggugah pikiran dan menawan secara visual,Buku ini menceritakan berbagai kejadian dalam kehidupan mulai dari kisah sejarah, politik atau pemerintahan, sosial, sampai percintaan yang dihubungkan dengan dinding toilet. Buku ini memiliki penceritaannya yang sangat kreatif dan penuh imajinasi yang dapat menghibur para pembaca. cerita pendek yang ada dalam buku ini masing-masing memiliki pesan moran dan sindiran halus, penulis berhasil mengemas cerita-cerita tersebut dengan bahasa yang lugas dan mudah di pahami sehingga pembaca dapat menikmati setiap cerita dengan baik. buku ini sanggat cocok untuk dibaca siapa saja yang ingin menikmati cerita pendek yang menarik dan penuh pesan moral.

     Selain itu, Buku ini juga memiliki desain sampul yang menarik dan unik. terdapat sebuah gambar dimana seorang badut yang berbicara dan botol yang terjatuh mengeluarkan sebuah cairan di atas judul buku, perpaduan warna yang ada yang ada pada badut membuat buku ini terlihat unik dan sederhana.

     Salah satu cerita yang menarik dalam buku ini adalah 'coret-coret di dinding toilet' dimana cerpen ini menggambarkan betapa dinding toilet lebih baik dipilih mengadukan kekesalan dari pada ke anggota dewan, yang juga tak mau mendengarkan keluhan masyarakat. Cerpen ini berlatarkan toilet dengan beragam karakter, semacam ruang inspirasi bagi siapapun. Keragaman karakter tokoh menunjukkan bahwa semua orang punya unek unek yang harus disalurkan.Ketidakpercayaan tokoh tokoh dalam cerpen ini, menunjukan bahwa betapa rendahnya harga diri dewan karena mereka lebih memilih toilet dari pada dewan yang terhormat. Ini adalah sudut pandang penulis yang luar biasa dalam memprotes keadaan anggota dewan yang kehilangan kepercayaan dari rakyat. Cerpen ini mampu menampung seluruh aspirasi, dan pilihan mereka untuk mencoret dinding toilet adalah pilihan rasional dibandingkan dengan mengeluh pada DPR dan pemerintah. Cerpen ini sangat luar biasa karena memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap dunia sekitar seperti toilet. Penulis mampu melahirkan ruang kesadaran dan kritik yang tajam atas dewan dan pemerintah. Karakter tokoh yang berbeda menggambarkan betapa rumitnya kehidupan dan banyaknya sudut pandang yang dihadirkan dan butuh penyaluran, dan mereka semua memilih toilet dari pada mengeluh ke DPR.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun