Mohon tunggu...
ZIA
ZIA Mohon Tunggu... Jurnalis - writer

Diaspora Indonesia di Taiwan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

HalBaik yang Saya Dapatkan Setelah Membaca Buku Hunt, Gather, Parent

4 Januari 2022   14:00 Diperbarui: 4 Januari 2022   14:13 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hunt, Gather, Parent: What Ancient Cultures Can Teach Us About the Lost Art of Raising Happy, Helpful Little Humans  ,erupakan buku dengan tebal 340 halaman yang ditulis oleh Michaeleen Doucleff, PhD. Doucleff menyelesaikan pendidikan doktor nya di bidang kimia di universitas california, berkeley, USA. Dia pernah bekerja untuk NPR dan pada tahun 2015 bersama team meraih penghargaan George faster peabody award dalam mengatasi wabah ebola di Afrika Barat. Saat ini, Doucleff tinggal di San fransisco bersama suami dan satu putrinya. Setelah memiliki anak, doucleff memutuskan untuk mengubah laju karirnya, yang semula merupakan seorang reporter science dan kesehatan menjadi seseorang yang haus akan tips dan isu mengenai parenting. Melalui buku hunt, gather, parent, doucleff merangkum hasil perjalanannya bersama sang putri ke beberapa desa tertua di dunia, merangkum dan mengulas narasi bagaimana tradisi nenek moyang membesarkan anak yang percaya diri dan mandiri dengan cara yang sederhana tanpa membuat anak merasa stress dan tertekan. 

Setelah memiliki seorang anak, Doucleff menyadari bahwa mendidik dan membesarkan anak memiliki banyak tantangan. Ia menyadari  bahwa komunikasi adalah fondasi yang penting bagi hubungan yang sehat antara anak dan orang tua. Sempat merasa kewalahan ketika baru memiliki anak, doucleff berkontemplasi akan hidupnya. Ia melakukan banyak perjalanan dan bertanya ke banyak orang "bagaimana sikap orang tua ketika anak tantrum? bagaimana cara mengurangi tantrum anak? dan segala sesuatu yang berkatan dengan mendidik anak secara lembut?.

 Sampai pada suatu moment, di tahun 2017 Doucleff melakukan perjalanan kerja ke Liberia dengan misi mengumpulkan informasi mengenai virus ebola. Pada saat yang bersamaan, Rosy (putrinya) lahir dan membuat fokusnya menjadi berbalik. Ia tertarik dengan model pengasuhan, hubungan orang tua dan anak dan mempertanyakan model pengasuhan yang sedang HITS saat ini.  "Parenting advice today has one major problem which vast majority comes from a euro-american perspective". Ia mempertanyatakan trend parenting di dunia saat ini banyak merujuk budaya parenting daro barat yang mayoritas dari hasil pemikiran US dan eropa. Padahal, penelitian menunjukan bahwa 1/3 dari remaja di US mengalami stress dan kecemasan (harvard research report), 60 % mahasiswa di US merasa cemas dan stress dan mayoritas Gen Z (yang lahir pada tahun 1990 sampai awal 2005) merupakan generasi yang paling kesepian dibandingkan generasi sebelumnya. Melalui perjalan yang ia tulis dalam bukunya, Douceff mengajak untuk orang tua agar kembali memahami dan mendalami bagaimana pola pengasuhan yang dibutuhkan oleh anak sehingga melahirkan kembali generasi yang gentle dan less-streesed. 

Ketika Rosy berusia 6 bulan, Doucleff membawanya ke pediatric/dokter anak untuk vaksin dan pemeriksaan rutin. Ia percaya bahwa saran tumbuh kembang dari dokter adalah yang paling tepat untuk tumbuh kembang putrinya karena dijuruk dari hasil penelitian ilmiah. Ia melakukan semua saran dari dokter seperti  jadwal minum susu,waktu tidur, dan stimulasi anak anak. Selain itu, Ia juga rajin membaca literatur ilmiah tentang pertumbuhan dan pola pengasuhan. Sampai suatu hari, Doucleff membaca buku yang ditulis oleh Cristina hadayment tahun 1960. Haydayment adalah seorang ibu yang memiliki 4 anak yang semuanya berusia dibawah 6 tahun. Pada saat itu, Haydayment sangat antusias dalam mencari informasi mengenai  sumber pengetahuan dan pola pengasuhan anak. Ia  membaca lebih dari 650 buku parenting dan jurnal ilmiah.Dalam proses belajarnya, ia membaca buku Dream babies, ditulis tahun 1960 oleh John Locked berkesimpulan bahwa buku parenting pada saat itu bukan berdasarkan dari data ilmiah atau narasi nenek moyang. Akan tetapi merupakan hasil projek untuk rumah sakit dengan proyeksi industrialisasi bisnis penitipan bayi. Anak-anak dengan jumlah yang sangat banyak ditempatkan di satu rumah sakit, dengan perawat yang terbatas dan mengabaikan bayi-bayi yang menangis. Hasilnya, gagasan mengenai jadwal minum susu setiap dua jam digagas oleh Dr. William cardogan dari essaynya untuk ruang perawatan bayi di London. Pada saat itu, ribuan bayi hanya diberi susu setiap dua jam tanpa pelukan atau kenyamanan. Beberapa tahun setelahnya Dr. William menerbitkan gagasannya mengenai kebiasaan makan dan tidur untuk anak. Namun, beberapa tahun kemudian teori tersebut dibantah oleh peneliti Dr. John ticker, Dr. John Henry dan seterusnya. 

Alhasil, yang seperti yang kita ketahui saat ini. teori pola pengasuhan selalu berubah setiap harinya. Doucleff sampai sudah tidak percaya bahwa pola pengasuhan barat merupakan satu-satunya untuk mendapatkan pola asuh yang terbaik untuk anaknya. Revolusi industri merupakan moment dimana dunia memproduksi mainan baru yang sangat beragam seperti boneka, puzzle, lego dan buku-buku anak. Mainan anak pun terdiri dari beberapa kategori, bentuk dan warna sebagai upaya membentuk pola konsumsi baru merespon imbauan dari psikolog yang mengatakan bahwa “bermain” adalah hal yang sangat penting untuk memaksimalkan pertumbuhan. Alhasil, anak bermain dengan mainan yang sudah dibuat oleh pabrik, padahal sebetulnya anak dapat membuat  sendiri secara sederhana dengan daya kreatifnya. 

Pada chapter selanjutnya, Doucleff bercerita mengenai pola asuh masyarakat di desa Maya, Chan kajaan, dataran Yucatan, Mexico. Beberapa antropolog sudah datang ke Desa Maya untuk melakukan penelitian mengenai pola asuh masyarakat lokal di Mexico. Anak-anak di Desa Maya dikenal dengan mandiri dan tanggap dalam melakukan pekerjaan bersama dengan orang tua dan keluarganya. Psikolog Lucia dan rekannya melakukan penelitian mengenai pola asuh orang tua dan partisipasi anak dalam membantu tugas rumah tangga. Penelitian ini melibatkan partisipasi dari puluhan ibu di desa Nanhua, Mexico dengan jawaban yang bervariasi. Intinya, semakin anak tumbuh besar, mereka membantu orang tua untuk menjaga adik dan melakukan pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan rumah dan menyiapkan makanan. Hal tersebut dilakukan dengan “voluntary” atau secara sukarela. 

Dalam buku Hunt, Gather, Parent, What ancient Culture teach us about the lost art of raising happy, helpful, title humans Doucleff memberikan cerita mengenai pola pengasuhan bisa saja fleksibel sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing keluarga. Ia mengenalkan konsep TEAM Parenting yang terdiri dari 4 point: Togetherness, Encourage, Autonomy and Minimal interference. Setelah membaca buku ini, saya semakin sadar bawa mengasuh anak bukanlah hal yang mudah tapi kita bisa berusaha untuk membuatnya semakin fun dan bertanggung jawab dengan menitikberatkan pola asuh yang berpihak pada anak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun