Mohon tunggu...
Ziah Muharam
Ziah Muharam Mohon Tunggu... -

ziah muharam\r\n\r\n18 tahun, hanya seorang pengukir kata dalam imajinasi dan kesepian. Berharap bahwa tulisan dapat mengisi rasa sepiku, dan berharap pula apa yang aku tulis dapat menjadi penawar siapa saja yang sedang sepi, dan haus ilmu. Follow twitterku di @ZIAHMUHARAM jika ingin mengobrol banyak denganku! Mari berkawan !

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ketika Indonesia Raya Tidak Berkumandang di Negeri Sendiri

1 Desember 2012   14:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:22 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Tentu semua mata hari ini tertuju pada layar Televisi. Mulai dari yang berpasangan sampai jomblo sekalipun pasti mayoritas menyaksikan pertemuan sengit antara Timnas Indonesia dengan Timnas Malaysia di Bukit Jalil, Malaysia untuk pertandingan piala AFF.

Buat kita yang tidak bisa menyaksikan pertandinga langsung, TV merupakan alternatif utama selain radio dan Time Line twitter yang pasti turut melaporkan secara langsung jalannya pertandingan. Kedai makanan dari kaki lima sampai bintang lama berlomba-lomba menyiarkan pertandingan ini.

Jelikah kita? Bahwa stasiun TV yang dipercaya untuk menayangkan pertandingan ini, sebut saja RCTI justru tidak menayangkan ritual sakral yakni kumandang lagu kebangsaan?

Entah lupa atau memang sengaja, tetapi seharusnya tidak boleh lupa, lagu kebangsaan Indonesia Raya justru tidak berkumandang di negeri sendiri. Lantas bagaimana nasionalisme bisa muncul jika hal sekecil ini saja tidak diperhatikan?

Bukankah orang paling berpangaruh di stasiun TV ini salah satu yang gemar mengumandangkan semangat nasionalisme? Lantas jika sudah seperti ini dimana wujud nyata ucapannya bisa kita lihat?

Semoga bisa jadi pelajaran untuk semua stasiun TV jika diberi hak penayangan pertandingan yang melibatkan Indonesia mohon jangan dihilangkan momen sakral menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sesungguhnya harga sebuah nasionalisme jauh lebih berharga dari sebuah iklan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun