Mohon tunggu...
Muhammad ZiadNuziana
Muhammad ZiadNuziana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Menilai dunia dari sudut pandang akademis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melawan Stigma, Menjaga Kesehatan Mental untuk Semua!

26 November 2024   01:54 Diperbarui: 26 November 2024   02:12 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu Kesehatan Mental?

Kesehatan mental merupakan landasan krusial bagi kesejahteraan individu serta masyarakat secara keseluruhan. Sayangnya, masih terdapat tantangan signifikan yang disebabkan oleh stigma terhadap gangguan kesehatan mental. Stigma ini tidak hanya membuat individu yang mengalami gangguan ragu untuk mencari bantuan, tetapi juga memperparah kondisi mereka. Dalam usaha untuk membangun masyarakat yang lebih sehat dan inklusif, perlawanan terhadap stigma serta perlindungan kesehatan mental merupakan tanggung jawab kolektif.

Apa yang Dimaksud dengan Stigma Kesehatan Mental?

Stigma kesehatan mental merujuk pada persepsi negatif, diskriminasi, atau prasangka yang dialami oleh individu yang menderita gangguan mental. Sejumlah individu masih menganggap gangguan mental sebagai indikator kelemahan, suatu hal yang memalukan, atau bahkan sebagai entitas yang tak nyata. Sebagai konsekuensinya, penderita sering kali mengalami perasaan terasing, tidak mendapatkan pemahaman, atau bahkan dijauhi oleh lingkungan sosial. 

Dampak Stigma terhadap Kesehatan Mental

Stigma memiliki konsekuensi yang signifikan, baik pada tingkat individu maupun kolektif. Beberapa dampak negatif yang dihasilkan antara lain:

1. Rendahnya tingkat kesadaran dan pemahaman: Stigma yang ada membuat banyak individu enggan untuk mengeksplorasi atau memahami gangguan mental, yang berujung pada keterlambatan dalam penanganan. 

2. Menolak untuk Mencari Pertolongan: Banyak individu yang mengalami kondisi ini cenderung menyembunyikan keadaan mereka karena ketakutan akan penilaian, yang pada gilirannya dapat memperparah gejala yang dialami. 

3. Isolasi Sosial: Stigma menciptakan perasaan tidak diterima pada individu, yang mendorong mereka untuk menjauh dari interaksi sosial. 

4. Hambatan dalam Karier: Dalam konteks profesional, stigma dapat menimbulkan diskriminasi, mengakibatkan hilangnya kesempatan, atau bahkan berdampak pada pemutusan hubungan kerja. 

Mengapa perlu kita mendampingi stigma? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun