Mohon tunggu...
Ziad AkbarFadila
Ziad AkbarFadila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Lagi belajar om, jangan digalakin yaa 😁

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jawaban dari Semua Kisi Kisi

25 Februari 2022   20:15 Diperbarui: 25 Februari 2022   20:29 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Pagi yang cerah berbunyi bel sekolah membelah awan, siswa dan siswi disalah satu sekolah Painan. Ada 5 orang sahabat, yaitu Damar,Maulana,Fikri,Ryan,dan Agus. Mereka memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda, pertama ada  Damar. Damar memiliki badan yang tidak terlalu besar dan bertubuh tinggi. 

Dia menyukai banyak hal, salah satunya adalah mie ayam pak Jamal. Setiap mereka nongkrong di rumah Damar pasti dan selalu traktir mie ayam pak Jamal. Kedua ada Maulana, atlet panjat tebing,mempunyai badan gede berisi, dan berambut belah dua. 

Hal unik dari Maulana, dia selalu membawa saus ABC kemanapun ia pergi. Ia gak mau kalau makanan yang ia makan tidak diberi saus ABC. Ketiga ada Fikri, bertubuh kecil,banyak tingkah, dan suka memakai tas yang lebih gede dari badannya. 

Hal yang paling menarik dari Fikri adalah ketika sedang berjalan bersama, dia selalu memanggil cewe yang kita tidak kenal tanpa ada rasa malu. Keempat ada Ryan, berbadan besar gendut,hobinya makan, berkacamata,memiliki tompel dipipi, dan benci berjalan. Hal menarik dari Ryan adalah dia berhayal tentang sesuatu yang aneh kalau kita pikir pikir. Yang terakhir ada Agus. 

Nama panjangnya Agustian tapi ia lahir di bulan Maret, memiliki bandan sedang, dan dia suka memberi tahu guru tugas yang kemarin. Mereka sangat akrab, meskipun umur persahabatan mereka masih seusia jagung. Mereka tidak langsung kenal dan memiliki ikatan persahabatan. 

Pas pertama masuk, orang pertama yang sudah dekat adalah Damar dan Maulana. Mereka berdua dekat karena beberapa faktor, salah satunya sudah kenal sejak SD. Mereka berdua Kenal dengan yang lainnya karena tugas kelompok Bahasa Indonesia. Awalnya mereka berlima dingin dan saling cuek, tidak seperti Damar dan Maulana yang sudah akrab sejak SD. Mereka punya cara agar suasana tidak canggung.

" Busett broo.. Diem diem bae kaya patung" Celetukan Damar tanpa fikir lama..
" Hahahaha.. Iya nihh kaya cewe lagi berantem sama cowo" Ejek Maulana kepada tiga teman kelompok lainnya
"Ngobrol dong... Kan tadi sudah kenalan didepan kelas heyyy.." Damar kesal karena mereka pendiam semua. Tak ada sebutir katapun yang berbunyi dari mulut mereka.
" Jangan banyak omong dehh... Saya kan lagi mikir buat ngerjain tugas ini.. Bawel banget sih kalian" balas Ryan dengan nada bercanda.
" hahahahahahha. .   .." tiba tiba suasana menjadi cair bahkan dua teman yang belum ngobrol tiba tiba mengeluarkan suara yang memiliki khasnya masing masing

Tiba tiba terdengar suara yang amat dirindukan oleh siswa. Yap bel jam terakhir sudah berbunyi sontak banyak siswa yang kegirangan artinya waktunya untuk pulang sekolah. Mereka saat pulang banyak yang saling mengobrol dengan teman baru, ada yang merencanakan untuk main kerumah temanmu, ada yang berencana untuk ngerjain tugas, dan ada pula yang mengajak untuk makan makanan yang ada diluar gerbang sekolah.

" oh Iyaa Btw kita bakal ngelanjutin tugas ini dimana??" tanya Fikri kepada kelompok Bahasa Indonesia tadi. Sebenarnya mereka ingin pulang ke rumah masing masing, tapi teringat pada tugas itu.
" di mana aja lahh yang penting deket..." jawab Agus
" Serius ihh mau dimana?"  Tanya Maulana dengan bingung
" Kalau mau dirumah aku, tinggal masuk gang depan terus belok kiri, sudah sampai kok?" Ucap Damar
" Nah bener tuh rumah Dia mah emang deket" sambung Maulana dengan senang. Apakah harus dirumah saya yang berangkatnya naik angkot.
" Yaudah dehh boleh aja.... Lagian pula kita kan baru kenal, kerkom ini juga mendadak, sedangkan kita kita tidak ada yang bawa HP buat kasih kabar orang tua" Fikri setuju dengan saran Damar dan Maulana. Begitu pula Damar dia senang karena ada teman teman barunya main ke rumahnya. Berjalan tak sampai lima menit mereka sampai dirumah Damar.
"Akhirnya kita sampai...." Ucap Maulana
"Selamat datang yaa di gubuk sederhana ini .." sambut Damar kepada teman teman
"Buseettt...... Ini gubuk?? Kayaknya ini lebihh ke istana dehh.." Fikri kagum melihat rumah Damar yang besar.
"Parahh nihh... Ini keknya si Damar ini merendah untuk meroket nihh hahahah"  Ryan sambil menyindir Halus Damar.
"Asalamualaikum...." mereka memberi salam sebelum masuk kedalam rumah Damar.
" Waalaikumsalam... Ehh siapa nii??" Keluar seorang wanita dengan sambutan yang ramah
" mahh kenalin nihh temen temen aku, ada Fikri, Ryan,dan Agus.." Damar memperkenalkan temen temen nya
" salam kenal tante" Ucap Ryan,Fikri,dan Agus.
" Salam kenal yaaa... Ehh ada Maulana juga, kalau Maul mah sering main kesini, jadi tante sudah hafal"
" Ohh iya mah, hari ini aku dan teman teman ada tugas kelompok pertama kita.... Boleh kan kita ngerjainnya di sini?"
" Tentu boleh lah nak.. Yaudah kalian masuk dehh... Ngerjainnya di ruang tamu yaaa... Nanti Tante bikinin makanannya"
" gak usah tante... Nanti takut ngerepotin" Ujar Ryan
" Gak apa apa ihhh"
Merekapun masuk kerumah Damar dan segera ngerjain tugas kelompok itu sambil menunggu makanan yang dibuat oleh mamahnya Damar. Makanan pun sudah jadi mamah Damar memberikan pada teman Damar.
" Nihh makan dulu gihh... Nanti lagi aja ngerjain tugasnya, keburu lapar nanti..."
" Iya buu terima kasihh"
"busett Maul apaan itu?" tanya fikri dengan heran
"Loh kok kamu bawa saus sihh"
" Hahahah itu mah sudah jadi kebiasaan Maul. Asal kalian tahu kalau kita pergi kemana dia pasti bawa Saus apalagi yang merek Abc" ujar damar sambil menahan tawa.
" yoii broo soalnya aku gak bisa makan kalau gak ada saus Haahaha"
Mereka mengerjakan tugas dengan riang. Tak terasa matahari mulai tenggelam , mereka sudah selesai dengan tugas itu, sebelum pulang.
" Ehh iya, kita kan udah saling kenal gimana kalau kita saling save no Wa" ajal maulana
" Betul juga tuhh... Supaya kita bisa share pelajaran.."
" Tapi aku lupa dengan no kuu.." kata Fikri
"Sama aku juga " lanjut Ryan
" Yaudah.. Kalian save aja no Aku, nanti aku bikin group Wa. Ni No aku kalian catat yaa" saran dari Damar.
Setelah dapat no WA Damar mereka harus segera pulang karena sudah malam. Tak sabar rasanya untuk saling kenal. Sementara ketika sudah sampai rumah tepatnya pukul 7 malam tidak WA.
Fikri memutuskan untuk ngechat Damar terlebih dahulu. Biasanya anak anak sekolah kalau mau ngirim pesan ke temanmu pasti diawali dengan huruf 'p'.
"P"
"Damar" sapa Fikri
" Iyaa... Ini siapa yaaa?" tanya Damar
"Save back. ini aku Fikri temen sekalas kamu yang tadi kerkom juga..."
" Heeyy broo... Baik aku save yaa, nanti aku bikinin Group WA" ujar Damar
Damar memasukan Fikri disana sudah ada teman teman yang lain. Di group itu mereka bercerita tentang apa yang terjadi tadi siang saat sekolah, dan mereka juga membicarakan hal yang Random. Hingga waktu sudah menunjukan pukul 10. Mereka memutuskan untuk beristirahat.
Persahabatan mereka mulai menguat, mereka sudah sering berkumpul, bermain bersama, mengunjungi rumah mereka, dan menginap di malam minggu. Ketika berkumpul mereka suka ngomongin hal hal acak, mulai dari wanita, game, dan banyak hal random lainnya.
Persahabatan mereka memang sudah kuat, dan solidaritasnya. Namun, setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Tepatnya saat kenaikan kelas, ternyata kelas mereka terpisah. Diantara kelima sahabat itu tidak ada satupun yang sekelas.
Mereka mengajak untuk kumpul dikantin saat istirahat nanti. Namun yang baru ada cuma Ryan dan Damar.
"Lo masuk kelas apa Mar?" tanya Ryan ke Damar
" Gue masuk ke kelas C, kalau lo..?"
" kita beda deh kayaknya, soalnya aku kelas B, Agus kelas H, Fikri kelas G, dan Maulana kelas A"
" yaa mau gimana lagi, soalnya ini udah kebijakan sekolahnya sihh.."
 " ohh iya, omong omong yang lain kok pada belum kesini yaa"  tanya Ryan
" Gak tau mungkin mereka lagi ada urusan dengan guru..."
Terdengar suara bel yang menandakan masuk kelas.
" ehh udah bel,nih"
" kita ke kelas yuu?"tanya Rian.
"ayoo" jawab Damar

Mereka berdua masuk kekelasnya masing masing. Mereka tidak tahu kalau ini adalah kali terakhir mereka kumpul. Seperti yang kita sudah ketahui bahwa yang datang akan pergi. mereka layaknya orang asing yang sibuk dengan urusannya masing masing. Yap... Ternyata seperti apa kata orang bahwa jarang ada usia persahabatan yang bisa bertahan lama.
 Ini terjadi sampai mereka hampir lulus, mereka sudah jarang berkomunikasi lagi. Bahkan group WA yang selalu ramai kini, hanya kenangan. Chat terahir mereka yaitu sekitar 2 tahun yang lalu.

Hingga akhirnya hari yang terasa pahit datang. Hari apa itu? Hari yanh dimaksud adalah hari kelulusan. Dihari kelulusan baru mereka ada komunikasi kembali.
" Hehh broo.... Gimana kabar loo?" tanya Agus
" Baik.. Lo sendiri gimana? " jawab Fikri.
" sama.. Gimana kalau kita kekantor untuk terakhir kali ini? Siapa tahu disana ada yang lainya?" ajak Aguss.
" Ayoo.."
Mereka segera menuju kantin berharap ada temen temen mereka yang lain. Entah tak disangka sangka ternyata mereka bertiga benar benar ada di Kantin itu.
"Ini nihh... Dari tadi kita tunggu.." ujar Maulana
" Ehh kalian, baru aja kita omongin" kata Agus
" mulai besok mungkin kita tak akan bertemu lagi..... jujur gue kangen kalian. Apa kalian merasakan hal yang sama..?" tanya Fikri.
Sontak perkataan Fikri mengubah suasana menjadi sedihh. Mereka tak ingin hari ini berakhir begitu cepat. Tak selamanya seorang lelaki harus menahan tangis, kata ' lelaki tak boleh menangis' tidak dapat diartikan. Untuk membuat cerita pada saat hari libur panjang. Mereka memutuskan untuk pergi berkemah untuk terakhir kalinya.
Ini bukan akhir dari segalanya, hingga masuk lah tahap dimana mereka daftar ke sma. Mereka tidak memedulikan kemana yang lain akan daftar. Masing masing dari mereka hanya fokus ke urusan mereka masing masing. Hingga pelajaran semester 1 di sma dimulai. Siswa siswi masuk kelas yang sudah ditentukan. Ajaibnya, hal yang dikira hilang ternyata kembali. mereka lima sahabat itu, dipertemukan kembali bahkan dalam 1 kelas yang sama.
" Woi Fikri.... Ini gue Damar" Damar memanggil fikri dari kelas karena ia sudah sampai duluan.
" Ehh elo Damar.. Seriusan?"" Fikri segera menghampiri dan duduk dengan Damar.
"Busett.. Gak nyangka aku kita sekelas lagii Hahahaha" sambil bersalaman dengan Fikri.
" ohh yaa kita masih nunggu yang lain nihh"
" Hah siapa?" tanya Fikri.
"Liat aja nanti pasti kenal lah... Upss......" ujar Damar sambil bernada ups.
Tiba tiba dari luar kelas membuka pintu kelas, terdengar suara yang sudah tak asing do telinga Fikri. Yap mereka adalah ketiga sahabatnya yang lain. Sungguh apakah ini sebuah kebetulan yang tuhan sudah atur? Memang yaa naluri seorang sahabat memang kuat.
" Asem kalian lagi kalian lagi " Fikri dengan bercanda
Saat itu pula mereka berjanji untuk memperkuat tali persahabatan dan mungkin tidak ada yang terulang lagi seperti tahun tahun kemarin saat mereka duduk di bangku smp.
Cerita tidak cukup sampai disini mereka sekarang sudah menjadi sirkel yang kuat. Tapi meskipun mereka selalu berkelompok, tidak pernah ada rasa untuk pisah dengan teman teman kelas lainya. Malahan mereka kalau ada tugas kelompok, suka mencari dengan orang yang beda agar suasana dikelas juga tidak terlalu individualisme.
Detik berubah ke menit, menit berubah ke jam, jam berubah ke hari. Tak terasa waktu begitu cepat. waktu itu sedang malam minggu, mereka berlima memutuskan untuk malmingan dan menginap dirumah Agus. Disana mereka bermain gitar, bermain kartu, dan bercerita tentang banyak hal.
"Hahahaahh parah luu.." ketawa Damar saat mendengar cerita dari Maulana.
" Seorang Maul ternyata bisa bucin juga yaa " Ryan mengejek Maul.
"Ihh serius broo masa aku baru kenalin diri langsung di block sih sama Wanda" ujar Maul. Maul langsung mengeluarkan HPnya dan memperlihatkan Chatnya bersama Wanda.Isi dari chat itu adalah.  
Maul: "p"
          "Haii"
          " Save back yaa..."
Wanda: "Ini siapa yaa?...."
Maul: " ini aku Maulana dari kelas Mipa 4"
Wanda: " Ehh Maull....."
              " Ehh maaf yaa aku mau ganti nomor"
Maul: " yaudah ga apa apa"
           " hallo?"
  Wanda ternyata memblockir Maul dengan cara yang halus. Setelah semua membaca hasil chatan maul dengan Wanda, mereka semua langsung tertawa terbahak bahak. Sambil mengejek Maul.
Fikri langsung berkata " ya elah gitu doang di block? Liat nihh guee kalau ada cewe jalan langsung ajak kenalan "
" lah kan dari faktor muka si Maul kalah guys" Ejek Damar sambil ketawa
"Kalian tidak membantu sama sekali" sambung Maul.
" ohh iya, kalian mau aku bikinin makanan apa?mau mie goreng?" Tanya agus
Mereka setuju dengan saran Agus. 15 menit kemudian Agus datang dengan mie yang ia bawa. Mereka segera menyantap mie itu. Seperti biasa Maul pasti bawa saus ABC.
" Ya Allah maul... Kebisaannya belum ilang juga" ujar Ryan.
" inimah musti dan wajib aku bawa" saus menurut Maul bagai belahan jiwanya. Tiba tiba..
" ehh guys.... Gue nanya nihh" Ujar Agus dengan ekspresi yang serius.
" apa sih Gus kayaknya serius nihh"
" kalian sadar gak sih kalau kita bentar lagi UAS??" tanya agus.
" Tau santai aja guss kita kan sudah sering belajar kelompok" jawab Damar.
" Iya nihh gus... Lagian kan kita juga udah sering UAS" ujar Fikri
" Bukan itu... Kita kan UAS Dia semester dua.. Otomatis kita bakal naik kelas... Kalian sadar gak sih kalau ini alurnya sama kaya kita SMP?" pernyataan agus yang mulai serius.
"Maksudmu kita bakal naik kelas? Terus kita pisah kelas lagi?" jawab Ryan
"Lah kan kita juga masih satu sekolah, setidaknya kita masih bisa nongkrong" ujar Fikri
" lagian kamu kenapa lagi Guss?"  kata Damar.
" kalian lupaa.?.... Dulu kan kita juga bilang hal yang sama, tapi nyatanya apakah kita masih tetap kayak sekarang?" tanya Agus.
"Maksudmu kita bakal jadi orang asing lagii??" Kata Maul sambil menatap Agus.
"Bahkan lebih buruk lagi. .. .. . ."
Tiba tiba malam itu yang awalnya riang berubah menjadi hening, semua ekspresi mereka berubah drastis. Mereka semua termenung, mereka takut akan hal yang pahit seperti dulu terulang kembali sekarang.
Hari itu pun tiba, hari setelah 2 minggu selesai mengikuti UAS. Di hari itu mereka akan menerima raport akhir kelas 10. Rasanya sungguh berat, ditampah lagi dengan adanya pertanyaan Apakah kita akan dipisah lagi? Jawabannya antara iya dan tidak.
" guys... Gimana nanti pas liburan kita pergi sama sama?" tanya Damar.
" kemana? Yang seruh dongg...." ujar Agus
" gimana kalau kita Nginap di rumah gue?" kata Dimas
"Kapan?" tanya Fikri
" ya nanti pas libur, awal liburan aja gimana?"
" waduhh, sebenernya aku sama orang tua aku mau ada acara" ujar Ryan
"Wahh aku juga sama mau ke rumah nenek"  kata Maul.
" Yaudah emangnya dimana? Pasti juga kalian pulang kan?" tanya Damar sambil menatap teman temannya.
"Maunya sih gitu, tapi gimana yaa... Soalnya aku sama keluarga mau ke Bali. Kemungkinan ini bisa ngabisin semua waktu liburan ini. Jujur aku juga ingin ikut sama kalian. Tapi gimana ini rutinitas keluarga tiap tahunya" Ryan menjelaskan kenapa ia gak bisa.
" kalu saya sih kayaknya sama bakal ngabisin waktu liburan. Kamu juga tau kan Mar kalau aku suka ke rumah nenek yang di kalimantan" terang Maul kenapa ia tak bisa.
Kayaknya gak seru deh kalau hanya bertiga, rasanya pasti cepat bosan kalau tanpa Ryan dan Maul.
"Yaudah gimana kalau kita liburan masing masing, tapi kita janji kalau udah masuk sekolah jangan kayak orang asing lagi?" Ujar Fikri. Mereka menyetujui saran Fikri, meskipun tahu kemungkinan bakal sama seperti dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun