Penulis : Fazia Aulora Widodo
Dosen : Amillia Kartikasari, S.Tr.Kes., M.T
D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan - Fak. Vokasi UNAIR
Dalam era modern ini, penggunaan radiasi dalam berbagai bidang seperti medis, industri, dan penelitian telah menjadi bagian integral dari kemajuan teknologi. Namun, penggunaan radiasi yang tidak terkontrol dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Oleh karena itu, peran petugas proteksi radiasi (PPR) menjadi sangat penting dalam memastikan keselamatan pekerja, pasien, dan masyarakat umum dari paparan radiasi yang berbahaya.
Petugas proteksi radiasi memiliki berbagai tugas dan tanggung jawab yang berfokus pada pencegahan dan mitigasi paparan radiasi. Beberapa tugas utama mereka meliputi:
- PPR bertanggung jawab untuk mengawasi tingkat radiasi di tempat kerja, seperti rumah sakit, laboratorium, dan fasilitas industri. Mereka menggunakan alat pemantau radiasi untuk mengukur dan menganalisis tingkat paparan radiasi dan memastikan bahwa tingkat tersebut berada dalam batas aman yang telah ditetapkan (Morgan & Konerth, 2021).
- PPR memastikan bahwa semua protokol keselamatan radiasi dipatuhi oleh pekerja. Ini termasuk penggunaan alat pelindung diri, pemeliharaan peralatan, dan penerapan prosedur darurat jika terjadi kebocoran radiasi (Liprie, 1989).
- Salah satu peran penting PPR adalah memberikan pelatihan kepada pekerja tentang bahaya radiasi dan cara-cara untuk melindungi diri. Mereka juga bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi terbaru mengenai perkembangan teknologi proteksi radiasi dan perubahan regulasi (Morgan, 2019).
- PPR melakukan penilaian risiko untuk mengidentifikasi potensi sumber bahaya radiasi dan menerapkan tindakan pencegahan yang sesuai. Mereka juga melakukan audit reguler untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan radiasi (Grupen, 2010).
- PPR mengawasi pengelolaan limbah radiasi untuk mencegah kontaminasi lingkungan. Mereka memastikan bahwa limbah radiasi ditangani, disimpan, dan dibuang dengan cara yang aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku (Berry, Elder, & Kroger, 2018).
Di sektor medis, peran PPR sangat krusial karena penggunaan radiasi untuk diagnosis dan pengobatan meningkat pesat. Prosedur medis seperti radiografi, tomografi komputer (CT scan), dan terapi radiasi memerlukan pengawasan ketat untuk melindungi pasien dan staf medis dari paparan radiasi berlebih.
PPR bekerja sama dengan radiolog dan teknisi untuk memastikan bahwa dosis radiasi yang digunakan dalam prosedur medis berada dalam batas aman. Mereka juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa peralatan radiasi berfungsi dengan baik dan mematuhi standar keselamatan. Selain itu, PPR memberikan pelatihan kepada staf medis mengenai praktik terbaik dalam penggunaan radiasi dan tindakan pencegahan yang harus diambil untuk melindungi pasien (Chen, 2014).
Di sektor industri, PPR memainkan peran penting dalam memastikan keselamatan pekerja yang terlibat dalam proses yang menggunakan sumber radiasi, seperti pengujian nondestruktif (NDT), pemrosesan bahan, dan produksi energi nuklir. PPR memastikan bahwa semua kegiatan industri yang melibatkan radiasi mematuhi regulasi keselamatan dan protokol proteksi radiasi.
Dalam bidang penelitian, PPR bertanggung jawab untuk melindungi peneliti dan staf laboratorium dari paparan radiasi. Mereka mengawasi penggunaan bahan radioaktif dan peralatan radiasi, serta memastikan bahwa semua kegiatan penelitian dilakukan sesuai dengan standar keselamatan yang ketat (Nielsen, 2018).
Petugas proteksi radiasi memiliki peran yang sangat vital dalam melindungi masyarakat dari bahaya radiasi. Tugas mereka mencakup pengawasan, penegakan protokol keselamatan, pelatihan, penilaian risiko, dan pengelolaan limbah radiasi. Di sektor medis, industri, dan penelitian, PPR memastikan bahwa penggunaan radiasi dilakukan dengan aman dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dengan adanya PPR, risiko kesehatan akibat paparan radiasi dapat diminimalkan, sehingga mendukung kemajuan teknologi dan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.