"Sejak dulu begitulah cinta, deritanya tiada akhir"
itu adalah syairnya panglima tien feng (cutfatkay pada film kera sakti).
cinta itu indah, cinta itu manis, tapi sering kali juga cinta itu derita. begitulah cinta, tua muda, laki laki perempuan, anak anak dewasa, miskin kaya, jelata ataupun bangsawan semuanya mencari cinta.
"oh cinta di manakah engkau berada,Â
aku sudah menyediakan singgah sana untuk mu di dalam dada,Â
ku harap kau datang padaku sebelum ku tiada,Â
sebagai sesuatu yang benar benar ada"
semua orang mencari cinta, semua orang menginginkan cinta dan menuja muja cinta, sampai samapai berkata sang pujangga bahwa hidup tanoa cinta bagai taman tak berbunga, padahal apakah arti sebenarnya dari cinta, dan siapakah yang layak untuk di cinta belum tentu kita mengetahuinya.
ada yang cinta pangkat, cinta harta, cinta manusia, ada juga yang cinta kesaktian, dan sebagainya. tapi pantaskah semua itu kita cintai? kebanyakan orang mencintai perkara perkara seperti itu padahal yang layak kita cintai hanyalah allah semata.
cinta adalah level tertinggi dari keinginan, kehendak dan harapan terhadap sesuatu, sehingga orang yang terlalu mengiginkan menghendaki dan mengharapkan sesuatu itu sudah bisa di sebut telah mencintai, menginginkan harta yang sudah terlalu itu namanya mencintai harta,Â
menginginkan pria atau wanita kalau sudah terlalu itu namanya sudah mencintai manusia dan sebagainya, dan jika di kaji berdasarkan ajaran tasawuf yang merupakan ajaran yang sangat komplek bahkan pada sesuatu yang halus dan di anggap sepeleh maka itu bukan hanya kalau sudah terlalu menginginkan,Â