Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker Susanti

Mari Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Liburan Akhir Tahun 2017 ke Melaka, Tiba dan Jalan-Jalan Hari Pertama

16 Maret 2018   06:09 Diperbarui: 16 Maret 2018   12:54 3240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Shore SKy Tower, Melaka

Tahukah anda di mana Melaka (Malacca)? Melaka merupakan salah satu World Heritage City (Kota Warisan Budaya Dunia) di Malaysia. Berikut ini adalah cerita liburanku di Melaka.

Liburan tersebut merupakan liburan pertama keluargaku yang dibiayai dengan uang hasil kerjaku sendiri. Walaupun liburan ini sempat mau ditunda karena adikku dan aku berturut-turut dirawat di rumah sakit karena terserang penyakit Demam Berdarah Dengue di bulan Desember 2017 ini. Tetapi setelah perawatan dan pemulihan yang optimal, kami tetap berangkat mengingat ada beberapa kali rencana liburan yang pernah tertunda kemudian belum terlaksana hingga hari ini.

Tempat yang dipilih sebagai destinasi liburan keluarga adalah tempat yang belum pernah tetapi ingin kami dijelajahi. Walaupun ini adalah sebuah perjalanan ke negara tetangga, tetapi karena letak pulau yang kami tempati (Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau) berdekatan dengan Malaysia, jadi transportasi yang digunakan cukup kapal feri dengan biaya tiket pulang pergi seharga Rp260.000/orang. Rangkaian tempat jalan-jalan dalam liburan ini merupakan hasil penelusuranku di berbagai website di internet dan dirancang menjadi liburan seru bagi keluargaku.

Tanggal 29 Desember 2017

Kapal feri yang kami gunakan berangkat jam 8 WIB dari pelabuhan Tanjung Balai Karimun menuju Puteri Harbour, Johor. Setiba di Malaysia, berikut jam yang akan aku ceritakan adalah jam Malaysia yang lebih awal 1 jam daripada WIB ya. Kami tiba dan selesai antri cap paspor di imigrasi pelabuhan sekitar jam 11 pagi (atau jam 10 WIB). Kemudian, kami membeli SIM-Card di sebuah minimart di Puteri Harbour untuk mempermudah komunikasi selama di Malaysia.  SIM-Card ini pun berfungsi sebagai kartu internet yang kami gunakan untuk memesan transportasi online dan mencari peta di internet.

Kami menaiki shuttle (bus) gratis yang disediakan dari Puteri Harbour ke Terminal Larkin, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Selanjutnya, kami membeli tiket untuk menuju Melaka melalui loket terintegrasi. Selain itu, juga ada komputer-komputer yang dapat dioperasikan oleh calon penumpang sendiri untuk membeli tiket. Dengan menyesuaikan jam keberangkatan, kami memilih bus S&S dengan harga tiket RM20.90 (20.90 ringgit).

Sambil menunggu kedatangan bus, kami menyantap makan siang terlebih dahulu di Terminal Larkin. Perjalanan dari Terminal Larkin menuju Terminal Melaka Sentral ditempuh sekitar 3,5 jam. Sesampai di situ, kami memesan transportasi online untuk mengantarkan kami ke penginapan yang telah dipesan secara online melalui aplikasi.

Lokasi penginapan ini berdekatan dengan Jonker Street, yang merupakan salah satu pusat keramaian di Melaka, terutama terkenal dengan pasar malamnya. Di sekitar Jonker Street ini terdapat banyak hotel dengan berbagai variasi fasilitas, dekorasi, dan harga. Setelah check-in dan menaruh barang dalam kamar, kami berangkat ke destinasi wisata pertama, yaitu The Shore Sky Tower.

The Shore Sky Tower ini terletak di lantai 42 The Shore Shopping Gallery. Selain itu, terdapat pula The Shore Oceanarium di lantai 2 Mall ini yang memperlihatkan berbagai makhluk hidup dalam air. Sedangkan The Shore Sky Tower yang dikunjungi kali ini merupakan puncak bangunan untuk melihat pemandangan Melaka dari berbagai sisi.

Hal ini menyerupai Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Tetapi, yang menjadi ciri khas dari The Shore Sky Tower adalah lantai berbahan kaca transparan yang memberikan pengunjung kesempatan untuk melihat langsung apa yang terjadi 42 lantai di bawah tapakan kaki. Akan tetapi, pengunjung tidak boleh berfoto di petak lantai kaca tersebut, hanya boleh melalui kamera yang disediakan, kemudian membayar untuk mengambil foto yang diinginkan.

 Dengan membayar tiket seharga RM 25 (untuk dewasa) atau RM 18 (untuk  anak-anak berusia 3-12 tahun), pengunjung dapat melihat pemandangan  Melaka dari berbagai sisi dengan bantuan perbesaran teropong, serta  mengabadikan foto yang sangat keren. Tempat wisata yang beroperasi mulai  jam 10 pagi hingga jam 10 malam ini merupakan tempat cocok untuk  menikmati indahnya matahari terbenam, dan pemandangan bersinarnya  lampu-lampu kota. Selain itu, terdapat pula komputer yang dapat  menampilkan informasi berbagai tempat wisata di Melaka, dan  pemandangannya secara 360o.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun