Mohon tunggu...
Aped Zzzz
Aped Zzzz Mohon Tunggu... Nelayan - Hafizhalfarosa

maaf masih pemula ,mohan bimbinganya ,trimssss

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kekhilfan

18 Desember 2019   20:06 Diperbarui: 18 Desember 2019   20:22 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore itu...aku sedang berada di dalam rumah. Aku menatap keluar dengan melihat indahnya senja. Hangatnya mentari yang bersinar saat itu tak selaras dengan suasana hati yang kurasakan ,aku sedang bersama sahabatku ,Ninu namanya. Dia adalah seseorang yang sering menjadi teman curhatku,aku pernah bercerita kepadanya tentang  masalahku bersama seseorang yang kucintai dan dia hanya tersenyum dengan berkata .

"Untuk apa meluangkan waktu denganya sedangkan dia sudah dimiliki orang lain".                                                                                                                                 Hmm... mungkin benar apa yang dia bicrakan. Penyesalan?... apakah itu yang akan kudapatkan setelah memilih untuk meninggalkan.

Saat aku melihat indahnya awan-awan senja,tak sengaja aku merasakan kekecewaan yang cukup mendalam. Tentang masalalunya  yang kini telah kembali lagi ,dan saat itu juga aku lebih memilih pergi daripada tersakiti .

Biasanya ketika mood ku kurang menyenangkan aku akan pergi ke kafe untuk mencari ketenangan. Saat aku berada di depan cafe,hal yang kubayangkan adalah nikmatnya seduhan kopi panas dan indahnya senja yang akan kurasakan di kafe itu. Aku mulai masuk ke dalam kafe dan memesan segelas kopi serta seporsi kentang goreng ,setelah aku mencari tempat duduk aku melihat seorang perempuan sedang duduk sendiri didekat jendela ,dan ternyata dia adalah teman sekolahku ,yaitu Rhea.

 "Haii"...sapaku kepadanya.

"kamu kesini dengan siapa?"

"aku sendiri".

Dia tersenyum kepadaku dan menanyakan apakah aku ada masalah,karena dia tau ketika aku pergi sendirian hanya untuk mencari ketenngan.aku berkata kepadanya dengan raut muka bahagia. " Tidak aku hanya mencari inspirasi". "ceritakan aku bisa menjaga rahasia kok" ujar dia ,aku pun menceritakan masalahku kepadanya siapa tau dia bisa membantuku .

Ketika dia mendengarkan ceritaku Rhea hanya tersenyum dan berkata "mengapa kamu lebih memprioritaskannya daripada masa depanmu" mungkin itulah kesalahanku . Dan aku mulai sadar semuanya akan berakhir sia sia ,tak lama setelah pesananku datang aku mulai menyeduh kopi itu dan merasakan ketenangan dan kebahagiaan ketika aku memilih meninggalkanya dan mulai  untuk menyiapkan masa depanku .

Oleh: Hafizh alfarosa /16./96/smpn23malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun