Mohon tunggu...
Suhendra
Suhendra Mohon Tunggu... Teknisi - Mengagungkan Ciptaan Tuhan

Hanya seorang yang senang dengan kehidupan yang diberikan Tuhan Tanpa menuntut apa apa dan Tanpa tuntutan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Idealisme Sebatas Orgasme

18 Mei 2020   20:57 Diperbarui: 18 Mei 2020   21:21 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut kamus KBBI Idealisme adalah hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan yang dianggap sempurna, namun apakah idealisme itu  sudah benar benar tertanam dalam pola hidup dan pola pemikiran para pejuang muda.

Namun sering kali juga kita mendengar atau melihat orang atau sosok tokoh yang dianggap idealis dalam memperjuangkan khususnya hak hak masyarakat kecil, namun idealisme itu pun akhirnya kandas karena berbagai faktor.

Namun kita juga harus memahami, tidak mudah untuk memegang teguh idealisme yang kita perjuangkan, bahkan ditengah perjalanan sering kali orang orang dengan sikap idealis malah selalu tersingkirkan atau dimanfaatkan.

Lihatlah contoh orang yang berjuang dengan gigih untuk memperjuangkan idealismenya. Contohnya     Mr. Lee Kuan Yee dari Singapura.

Lee Kuan Yew yang dibesarkan di bawah sistem kolonial Inggris di Singapura terkenal memiliki visi, intelektualitas, dan kegigihan yang luar biasa. Setelah melewati pendudukan Jepang atas Singapura, Lee Kuan Yew bertekad untuk tidak membiarkan Jepang dan Inggris memperlakukan tanah kelahirannya dengan semena-mena lagi.

Terlepas dari pro-kontra sistem otoriter, sosok Lee Kuan Yew tetap diingat dan dirayakan sebagai Bapak Singapura dan negarawan andal yang mengantar Singapura dari ketidakmungkinan menjadi sebuah negara unggulan, melampaui kemajuan dan kesejahteraan negara-negara tetangganya. Lee Kuan Yew paling tidak mengajarkan satu hal; idealisme harus diperjuangkan melalui kegigihan, rasionalitas, dan kerja keras.

Kemudian ada juga sosok yang sangat memegang teguh idealismenya Dialah Rosihan Anwar, "Beliau selalu mengembangkan pemikiran-pemikiran bahwa benteng-benteng kebebasan pers harus ditegakkan. Beliau juga selalu mengatakan, idealisme kewartawanan jangan sampai luntur oleh materi,"

Lalu bagaimana dengan orang orang yang sangat idealisme di negeri  ini, mungkin harus disampaikan bahwa nilai nlai idealisme itu sudah sangat memudar.

Di Tempat saya bermukim saat ini, Kabupaten Serdang Bedagai, bagaimana dahulu saya selalu menyaksikan orang orang dengan gaya komunikasi dan prilakunya menunjukkan sangat idealis, namun akhirnya idealisme nya bukanlah hal yang tulus, Namun idealisme kepentingan semata.

Saya sempat bangga dibuatnya, ketika mereka yang katanya idealis dan berjuang untuk masyarakat, selalu melakukan kritikan terhadap kebijakan pemerintah daerah, namun Idealisme mereka harus kandas ditengah perjuangan. Idealisme mereka hancur ketika berhadapan dengan Jabatan dan materi.

Mereka yang seolah berjuang untuk rakyat, ternyata ketika berhadapan dengan jabatan dan materi, sekejap mata pula meninggalkan rakyat, lalu rakyat yang mana yang akan mereka perjuangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun