Mohon tunggu...
Florencia Zhen
Florencia Zhen Mohon Tunggu... -

Mahasiswi UBM Jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kontroversi Busana KTT APEC 2014

12 November 2014   17:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:58 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Jokowi Dodo dan sejumlah pemimpin negara lainnya menghadiri acara KTT APEC (konferensi tingkat tinggi Asia Pacific Economic Community). Ada yang menarik dari acara yang berlangsung selama dua hari ini, yaitu munculnya beragam kritikan dari Social Media mengenai pakaian yang dikenakan oleh para petinggi negara ini. Jadi, sesuai dengan tradisi yang sudah pernah ada, setiap negara yang menjadi tuan rumah dalam KTT APEC ini berhak untuk mendesain pakaian yang digunakan oleh para pemimpin negara dan pasangan mereka.

Zhang Zhifeng, Chu Yan dan Luo Zheng merupakan ketiga orang yang ditugaskan untuk merancang busana yang akan dikenakan dalam acara KTT APEC. Mereka merancang busana para pemimpin pria dengan corak Tiongkok serta mantel yang akan digunakan oleh para pendamping pemimpin maupun para pemimpin negara yang wanita. Menurut informasi dari laman China Daily, kemeja yang dirancang dikenal sebagai “kemeja Mao” atau “kemeja Zhongshan”. Namun di dunia maya, banyak berbagai komentar bernada miring mengenai busana ini. Ada yang bilang mirip dengan pendekar silat, mirip dengan tokoh Star Trek dan juga ada yang mengatakan mirip dengan tokoh kartun laga.

Pemilihan salah satu warna yaitu merah marun pada kemeja para pemimpin negara itu yang membuat munculnya opini masyarakat bahwa busana tersebut mirip dengan tokoh kartun Star Trek.

Akan tetapi, dari sekian banyak kritikan terhadap busana tersebut, adajuga beberapa yang tidak setuju dengan cemoohan tersebut. Ada yang mengatakan bahwa “baju longgar seperti itu masa disamakan dengan baju Star Trek yang ketat”. Ada juga yang bilang bahwa itu hanya ulah iseng dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Namun berdasarkan dari itu semua, segala macam kritikan, olok-olok maupun cemoohan yang ada akan kembali lagi pada diri kita baik itu adalah korban maupun pelaku yang melakukan kritikan tersebut. Tergantung dari bagaimana kita, apakah kita akan menerima begitu saja kritikan tersebut atau kita akan menghadapinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun