Mohon tunggu...
Muhammad ZharyArrayyan
Muhammad ZharyArrayyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Remaja Melalui Edukasi: Upaya Pencegahan Pernikahan Dini di SMPI Nurul Hikmah Assalafiyah Desa Pajaran, Kecamatan Poncokusumo

14 Agustus 2024   14:13 Diperbarui: 14 Agustus 2024   14:14 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Pemberdayaan Remaja Melalui Pendidikan: Upaya Sistematis Pencegahan Pernikahan Dini di SMPI Nurul Hikmah Assalafiyah Desa Pajaran, Kecamatan Poncokusumo.

Mahasiswa kelompok 14 Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya melaksanakan serangkaian kegiatan penyuluhan di Desa Pajaran, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang pada tanggal 3 Juli 2024 hingga 31 Juli 2024. 

Pada tanggal 19 Juli 2024 rangkaian program kerja ke-13 yang  dilaksanakan oleh Kelompok 14, dengan kegiatan sosialisasi bertema “Pemberdayaan Remaja Melalui Edukasi: Upaya Pencegahan Pernikahan Dini di SMPI Nurul Hikmah Assalafiyah Desa Pajaran, Kecamatan Poncokusumo”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi potensi terjadinya pernikahan dini yang sudah marak terjadi di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Dilansir dari Kompas.com, angka pernikahan di Kabupaten Malang menduduki peringkat tertinggi di Jawa Timur dimana berdasarkan catatan Pengadilan Agama Kabupaten Malang, angka pernikahan dini mencapai 1.393 kasus di tahun 2022 yang di antaranya terdapat di banyak desa di Kecamatan Poncokusumo. Umumnya kasus ini terjadi karena faktor sosial seperti pergaulan yang diikuti dengan rasa ingin tahu dari individu tanpa memikirkan risikonya. Sehingga perlu dilakukan suatu edukasi atau sosialisasi tentang risiko dan pencegahan pernikahan dini 

Selain bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan kesehatan reproduksi, serta dampak negatif dari pernikahan dini terhadap masa depan individu dan keluarga, kegiatan ini juga menekankan pentingnya pendidikan tinggi bagi pelajar. Kami menjelaskan bahwa pendidikan tinggi tidak hanya memberikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk meraih peluang kerja yang lebih baik, tetapi juga membuka akses pada berbagai peluang pengembangan diri dan profesional di masa depan. Sehingga, para pelajar di Desa Pajaran dapat memahami betapa pentingnya melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi sebagai langkah strategis dalam merancang masa depan. 

Rangkaian sosialisasi dimulai dengan pemaparan mengenai potensi dampak buruk yang timbul dari pernikahan dini, yang mencakup risiko kesehatan fisik dan mental, serta dampak negatif terhadap pendidikan dan ekonomi keluarga. Selanjutnya, dijelaskan bagaimana pernikahan dini dapat berbahaya bagi remaja yang masih di bawah umur, termasuk kemungkinan terhambatnya perkembangan pribadi, pendidikan, dan sosial mereka. Selain itu, tim kami juga menyajikan berbagai opsi dan pilihan kegiatan bermanfaat yang dapat dilakukan remaja, seperti bergabung dengan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, mengikuti program pendidikan keterampilan, dan berpartisipasi dalam aktivitas komunitas positif, sebagai alternatif yang lebih konstruktif dibandingkan dengan pernikahan dini dan pergaulan bebas.

Tidak hanya berfokus pada pencegahan pernikahan dini, kelompok kami juga mengadakan sosialisasi mengenai bahaya HIV/AIDS yang dapat timbul akibat pergaulan bebas. Dalam pemaparan ini, kami menjelaskan risiko penularan virus HIV melalui hubungan seksual yang tidak aman. Kami menekankan bahwa pergaulan bebas dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi menular seksual, termasuk HIV/AIDS, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang. Penekanan tersebut dimaksudkan agar para pelajar di Desa Pajaran mampu mempertimbangkan kembali cara bergaul dan pilihan hidup yang mereka miliki ke arah yang lebih baik.

Untuk mengembangkan serta memperdalam penyampaian materi edukasi yang disampaikan, diadakan sesi diskusi interaktif dengan siswa dan siswi SMP. Sehingga, selain tercapainya tujuan kegiatan, harapannya dengan edukasi tersebut dapat meningkatkan kapasitas para pelajar di Desa Pajaran dalam meniti langkah unggul untuk masa depan mereka nantinya. Dengan demikian, pengabdian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengurangan angka pernikahan dini di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, serta mendukung pencapaian visi Generasi Indonesia Emas 2045 melalui pembentukan generasi muda yang lebih terampil, berpendidikan, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun