Masih teringat jelas tepat di bulan Desember beberapa tahun lalu, saat saya dan ketiga teman saya lainnya bersiap-siap berkemas meninggalkan kantor yang sudah dua tahun menjadi tempat kami bekerja. Tanggal 31 Desember menjadi hari terakhir kami bekerja di kantor tersebut setelah dua tahun mengabdi.Â
Sedikit bercerita, setelah diberikan beasiswa kuliah selama tiga tahun, kami kemudian dikembalikan ke daerah masing-masing untuk mengabdi dan mendampingi industri kecil dan menengah (IKM) yang ada di daerah kami. hal ini sudah dijelaskan saat kami mulai mendaftar beasiswa dan diperjelas lagi saat memasuki fase kerja. Kami diberikan kontrak kerja selama dua tahun yang diperpanjang setiap awal tahun.
Konon kabarnya, beasiswa yang awalnya direncanakan hanya diberikan untuk tiga angkatan, akhirnya diperpanjang sampai 10 angkatan. Salah satunya karena melihat performa kami sebagai angkatan pertama. Entahlah, tapi berita yang beredar seperti itu.
Saat penandatangan kontrak kerja pertama, semua penerima beasiswa angkatan pertama yang telah lulus dan akan diberlakukan kontraknya dikumpulkan di Jakarta selama dua hari satu malam. Itu menjadi pengalaman pertama saya naik pesawat ke Jakarta untuk proses tanda tangan kontrak kerja. Sayangnya, untuk perpanjangan kontrak kerja tahun kedua dilakukan per regional dan regionalnya ada di daerah saya sehingga ya gitu deh.
Tugas kami adalah mendampingi Industri Kecil dan Menengah (IKM), mendata, mencari permasalahan yang dihadapi serta sebisa mungkin memecahklan permasalahan tersebut. Pekerjaan tersebut lebih banyak di lapangan dan secara berkala kami wajib memberikan laporan seperti laporan bulanan, triwulan, semester, dan tahunan dengan format yang telah ditentukan.
Sebagai fresh graduate tentu jiwa-jiwa kami masih suci dan membara. Ada kalanya semangat kerja tinggi dan tak jarang semangat memudar apalagi ketika hak kami belum turun. Semakin merana saja.
Selama bekerja tentu banyak suka duka yang dialami. Sukanya yaitu jadi tahu pojok-pojok daerah. Meskipun itu daerah sendiri, pasti ada tempat yang belum didatangi dan itu menjadi pengalaman yang seru.
Mendengar keluhan pemilik usaha dari cerita seputar usahanya sampai urusan rumah tangga yang menambah khasanah ilmu menuju dewasa kami saat itu. Apalagi kalau kunjungan ke IKM makanan, pasti saat balik ke kantor dipaksa membawa tentengan yang membuat malu-malu mau untuk menerimanya.
Kalau dukanya mungkin kadang cuaca yang panas terik atau hujan yang membuat ke lapangan harus dengan fisik yang kuat. Kadang, kondisi begini kami manfaatkan untuk membuat laporan di kantor atau bertukar pikiran dengan senior yang ada di kantor.
Tidak terasa dua tahun sudah terlewati. Sebagai junior yang numpang ngantor selama dua tahun, kami ingin membuat perayaan kecil-kecilan. Bukan perayaan juga sebenarnya, hanya sebuah kegiatan yang menghangatkan kebersamaan. Kami memilih nasi padang untuk jamuan perpisahan.Â
