Sabtu, 12 Oktober 2024 kemarin saya dan Komunitas Ketapels (Kompasianer Tangsel Plus) dan Ladiesiana berkesempatan mengunjungi Museum Satria Mandala di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan.Â
Saya pergi bersama teman yang juga seorang kompasianer. Kita bertemu di stasiun Palmerah kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan tranjakarta. Banyak kejadian di luar prediksi selama perjalanan menuju dan pulang museum.Â
Dari stasiun Palmerah, kita berdua jalan kaki menuju halte transjakarta naik bus koridor 1F (Stasiun Palmerah - Bundaran Senayan) lalu naik koridor 9C (Bundaran Senayan - Pinang Ranti). Nah, di bus koridor 9C ini kami berdua kelewat halte turun yang seharusnya. Kelewatnya bukan satu atau dua halte, tapi sudah jauh mau ke ujung. Harusnya sih pas sadar kelewat, turun saja di halte berikutnya tapi kami terus melanjutkan. Entah apa yang merasuki pikiran kami masing-masing.
Di percakapan grup sudah dikatakan bahwa nanti turunnya di halte Denpasar. Kami berdua sama-sama lupa dong dan terpaku dengan petunjuk dari google untuk turun di halte Gatot Soebroto LIPI. Sepanjang koridor 9C, kami tidak menemukan halte LIPI. Halte Denpasar kami sama-sama melihat dan sayangnya sama-sama tidak ngeh. Hal inilah yang membuat kami terlewat sampai jauh, hampir sampai Pinang Ranti. Tentu saja, ini membuat kami berdua telat sampai ke museum. Telatnya gak main-main, sejam.
Mau tidak mau kami harus putar balik naik lagi bus koridor 9C tujuan Bundaran Senayan dan turun di halte Denpasar. Itu baru cerita berangkat, belum nanti cerita pulang. Nantikan, ya, kita ke masuk ke museum dulu, ya.
Dari Halte Denpasar, kami berjalan sedikit menuju Museum. Tidak begitu jauh, mungkin sekitar setengah kilometer.Â
Begitu masuk gerbang museum, kami disambut petugas. Karena terlambat kami diminta panitia acara dulu beli tiket. Harga tiket sangat terjangkau yaitu lima ribu rupiah. Oetugas mengarahkan pintu masuk museum.
Sebagai orang yang baru pertama ke Museum Satria Mandala, saya sangat senang dan bangga sekali. Museum luas, bersih dan nyaman dengan fasilitas yang terawat dan lengkap.Â
Saat itu juga ada kunjungan dari siswa sekolah ke museum.
Museum terdiri dari tiga diorama, yaitu diorama 1, 2, dan 3. Di setiap diorama tersimpan dan tersusun rapi peninggalam para tentara saat melawan penjajah. Lengkap dengan cerita dan kisah tiap perjuangan.Â
Museum Satria Mandala memang didesain juga untuk tujuan edukasi dengan memadukan pembangunan dan pengelolaan untuk menjadi salah satu tujuan wisata.Â