Perempuan muda duduk di sudut jendela
Melihat sawah yang kurang bahagia
Menyaksikan Kebun yang tidak rimbun
Dan Gunung di hatinya hendak mengeluarkan kawah
Gua hati tempat istirahat nurani, bersembunyi
Di tangannya batu, telah menjadi abu.
Perempuan muda duduk di sudut jendela
Matanya liar mencari ular yang ditemukan di lubang bahunya sendiri. Mukanya disembunyikan pada sebelah pisau
Tangannya menggenggam kelamin
Antara pisau dan kelamin sama-sama mencari kepuasannya
Laki-laki dari masa depan antri di angan-angannya, menyebut nama, angka, dirinya, tapi tidak berani menyebut manusia
Perempuan muda duduk di sudut jendela
Memasang seribu mata di wajahnya, agar banyak mengeluarkan air mata, sebab di sini air mata demikian murahnya
Ia hendak berdamai dengan panas di hatinya, tapi sudah terlanjur berkawah
Perempuan muda bercerita:
Dua jenis kelamin manusia, merapikan celananya, setelah berkelana mencari cinta. Bibirnya sama-sama bertanda merah setelah bertarung dengan cuaca. Kembali dengan banyak muka, dan muka aslinya tertinggal di manca negara.
Singosaran Jogja: 25-10-11
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H