Anda sebagai pendukung Jokowi? Pasti sangat senang mendengar hasil sementara, bahwa pasangan yang Anda jagokan melampaui rivalnya. Selanjutnya, tinggal menunggu hasil yang sesungguhnya, dan bendera kemenangan akan segera Anda kibarkan, akan segera Anda larut dalam gegap gempita, merayakan sebuah kemenangan. Hemmhhh… itu pastikan Anda lakukan bersama rekan yang satu tujuan untuk kemenangan Jokowi? Okey, silahkan! Anda mempunyai hak untuk merayakan hal itu, dan tidak ada yang bisa melarang Anda untuk itu, kecuali jika anda merayakan kemenangan tersebut dengan cara yang anarkis, over celebrate, sehingga tanpa sadar ada hati yang tidak sepaham dengan anda, yang tersakiti, yang bahkan bukan tidak mungkin menjadi mala petaka yang lebih luas. Ingat, saat ini, suhu sudah panas, jadi panas ketemu panas akan menjadi sebuah malapetaka.
Anda bisa berjalan dengan senyuman, anda bisa melakukannya dengan cara yang bermacam-macam, bisa Anda rayakan di kafe, di kantor. Dan saat ini, apa yang anda lakukan bukan hanya untuk, Jokowi untuk menjdi orang nomer satu di Jakarta, lebih dari itu, Jokowi sebagai sebuah pertaruhan pilihan dari Anda sendiri dan kubu Anda. Bahwa yang paling mendasar bagi Anda saat ini, bukan hanya Jokowi sebagai Gubernur Jakarta, akan tetapi lebih dari pada itu, ingin menunjukkan bagi semua orang bahwa apa yang kalian pilih adalah hal yang paling benar, dan hendak mendapat pengakuan yang jujur dari semuanya.
Sementara mari kita lihat, bagi para pendukung lainnya, yang kurang beruntung tidak mendapatkan suara banyak dalam pemilihan ini. Apa yang terjadi pada perasaan mereka? bagaimana ia berusaha sekuat tenaga untuk mengurangi beban perasaan yang sedang melanda mereka. bahkan mungkin “maaf”, bagi sebagai orang yang sangat getol memperjuangkan untuk kemenangannya saat ini dalam kondisi yang lunglai tidak berdaya. Hal itu, wajar, dan setiap oarang akan melakukan hal yang sama jika terjadi pada diri kita.
Maka, kami datang menjumpai anda sekalian dua-duanya, hendak bersilaturahmi, bagi semuanya. Pada dua kubu ini, pada dua pilihan ini. Pada peta pertarungan ini. “maaf, kami sangat tidak sepakat, jika ini disebut sebuah pertarungan” sebab tidak ada yang dipertandingkan. Kenapa? Sebab tujuannya semua sama yakni “Jakarta”. Jakarta menunggu dengan gerakan, aksi nyata, aksi pengabdian, aksi empati dan aksi lainnya. Dan hanya orang yang “goblog” yang mampu mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk sesuatu pekerjaan yang menumpuk ini. Heee… Sorry
Ingat! Betapa banyak pekerjaan di Jakarta untuk dua orang yang dipilih ini, kelak? Betapa banyak yang menjadi tanggung jawabnya? Yang akan menjadi salah satu pertanyaan malaikat, saat kelak mereka pulang ke alam akhirat? Dipikir semua yang telah diberikan sebagai tanggung jawab, dibiarkan? Dipikir malaikat lupa, bahwa pernah ada seseorang yang diberikan tanggung jawab untuk melakukan banyak hal di Jakarta, akan tetapi tidak melakukannya dengan baik?
Nah, mari kita masuk lebih dalam lagi ke dalam diri kita masing-masing. Saat ini kami tidak hanya akan berbicara bagi kubu yang menang saja, lebih dari itu, kami juga akan bicara bagi Kubu lainnya. Pertanyaan yang paling mendasar adalah, jika anda termasuk salah satu orang yang kebetulan mengeluarkan seluruh energi dan kekuatan untuk “memenangkan” pasangan calon yang anda dukung. Sebenarnya Apa yang sedang anda cari, dari semua yang Anda lakukan? Anda pasti setuju, dengan jawaban kami “ Mendapatkan kehidupan yang baik, yang sejahtera lahir batin, dan menjadikan Jakarta sebagai kota yang nyaman dan bertanggung jawab untuk dihuni oleh siapapun”
Jika itu, tujuan anda. Jika itu yang anda harapkan. Jika hal di atas apa yang menjadi impian anda, maka artinya, tidak penting siapa yang menang, tidak penting siapa yang duduk di kursi nomer satu d Jakarta. Yang pentig adalah bisa membuat Anda, mempunyai kehidupan yang lebih baik, lebih sejahtera dan lain sebagainya. Maka, Anda tidak akan putus asa dan tidak akan merasa dendam, meskipun mungkin pasangan yang Anda jagokan kurang mendapatkan dukungan. Ya bukan, sebuah masalah yang prinsip, sebab jaminannya adalah Jakarta menjadi ibu kota yang lebih baik lagi, bukan hutan belantara yang akan memangsa semua orang.
Dan anggap saja, apa yang Anda lakukan selama ini, sebagai salah satu sumbangan dan investasi Anda untuk Jakarta, dan Jakarta lebih tahu dari pada dua calon itu, untuk memberikan sesuatu yang tidak ternilai bagi Anda, bahkan mungkin dengan cara yang tidak di sangka sekalipun. Akan tetapi dasarya, tetap, yakni adengan cara menghaspus segala dendam, yang akan membuat sebuah anugerah yang akan masuk pada diri Anda tertunda. Jadi jangan khawatir dunk!?
Tetapi, coba rasakan dengan sendiri siapapun Anda. Jika masih ada secuil dendam, dalam hal apapun, yang berkaitan dengan “permainan pemilu itu”, maka, berarti Anda menjadi bagian yang akan membuat selamanya Jakarta menjadi ibu kota yang sama sekali tidak mempunyai kehormatan, sebab dendam itu memang di dalam hati dan sangat rahasia di dalam jiwa manusia, akan tetapi dengan dendam satu orang saja, akan membakar Jakarta seluruhnya, bahkan Bangsa Indonesia ini juga akan terbakar oleh dendam olah satu orang. Bayangkan jika yang dendam dalam keadaan yang berjamaah, akan seperti apa anak-anak dan cucu kata menyaksikan kondisinya bangsanya yang seperti ini. Dan perlu Anda ingat, bahwa dendam itu, beranak pinak, dendam bisa berasal dari satu orang akan tetap akan menjadi ribuan, baha jutaan dendam yang akan lahir.
Maka, sudahilah panas di dalam hati karena dendam, sebab bukan hanya merugikan orang lain, akan tetapi merugikan pada diri kita dan anak keturunan kita. Sampai kapan kita akan menghabiskan seluruh umur kita dalam dendam yang tidak berkesudahan ini. Capek Deeeeeeehhhhccc….!!!?
Jogja 20 Sep
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H