Mohon tunggu...
Zhafirah Najwa
Zhafirah Najwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahtullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perspektif Teori Hurlock: Konsep Diri!

20 Desember 2024   20:15 Diperbarui: 20 Desember 2024   20:11 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep Diri
Perspektif Hurlock tentang konsep diri menggambaran seseorang mengenai diri sendiri yang terdiri dari gabungan keyakinan fisik, psikologis, sosial, emosional aspiratif, dan prestasi yang dicapai.  Secara sederhana, konsep diri adalah cerminan tentang bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Pandangan ini bersifat unik pada setiap individu dan dipengaruhi oleh pengalaman hidup, lingkungan sosial, serta interaksi dengan orang lain.

Perspektif teori Hurlock memandang bahwa konsep diri berperan penting dalam membentuk perilaku individu. Memahami konsep diri membuat seseorang lebih optimis, percaya diri, serta berpikir dan berperilaku positif. Dengan mengenali diri, individu dapat menghargai kelebihan dan menerima kekurangan tanpa minder. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengembangkan konsep diri yang sehat dengan fokus pada hal-hal positif melalui refleksi pribadi dan dukungan lingkungan.

Pandangan serupa disampaikan oleh salah satu siswi kelas 12 SMK Kesehatan Letris dengan inisial nama SMS. Melalui observasi singkat, SMS mengatakan bahwa konsep diri menjadi penting dalam memahami diri sendiri, karena jika tidak, seseorang akan sangat mudah terjerumus atau terpengaruh hal-hal di sekitarnya.

Konsep Diri Positif dan Pemecahan Masalah
Dalam menyelesaikan konflik, tanpa membiarkan emosi, seperti marah, menguasai secara berlebihan, konsep diri positif memiliki peranan yang sangat besar. SMS berpendapat bahwa orang yang senantiasa memandang positif dirinya cenderung bersabar dan mengingat Tuhan saat menghadapi emosi negatif, alih-alih menyalahkan diri sendiri ataupun orang lain. Dengan demikian, mereka dapat menemukan solusi melalui pemikiran yang jernih dan melihat suatu permasalahan dalam berbagai sudut pandang, sehingga dapat menyelesaikannya dengan cara yang tepat. Selain itu, individu yang memiliki konsep diri positif akan lebih mudah beradaptasi dengan pengalaman baru dan lingkungan di sekitarnya.

Perlu diingat bahwa konsep diri seseorang tidak hanya terbentuk dari faktor internal, tetapi juga eksternal. Tidak jarang, penilaian dan pengaruh orang lain berdampak terhadap cara seseorang memandang diri sendiri. Ini dapat terjadi apabila konsep diri seseorang rendah. Menurut SMS, individu yang memiliki vibes positif akan memengaruhi orang-orang di sekitarnya secara positif pula, begitu pula sebaliknya.

Konsep Diri Negatif
SMS memandang konsep diri negatif sebagai ketidakpercayaan diri terhadap sesuatu hal. Insecure. Salah satu faktor eksternal, yakni kritik atau penilaian negatif dari guru atau teman-teman selama masa belajar yang berakibat pada merosotnya rasa kepercayaan diri seseorang. Hal ini sering berujung pada penurunan prestasi akademik, bahkan mendorong perilaku seperti menyontek untuk menghindari kritik lebih lanjut. Selain itu, pengalaman masa kecil yang kurang menyenangkan dapat menyebabkan seseorang mengembangkan konsep diri negatif.

Peran Orang Tua
SMS berpendapat bahwa orang tua memiliki peranan penting dalam pembentukan konsep diri. Orang tua adalah pihak pertama yang mengenalkan dunia kepada anak, mulai dari bahasa, tata krama, benda-benda di sekitar, hingga batasan-batasan tertentu. Jika seorang anak tumbuh dalam lingkungan dengan orang tua yang sering bersikap kasar atau menyalahkan, maka konsep diri yang berkembang cenderung negatif. Sebaliknya, orang tua yang mendukung dan memberikan penghargaan dapat membantu membangun konsep diri yang positif.

Pengaruh dari masa kecil yang kurang menyenangkan sering kali bertahan hingga dewasa, membuat perubahan menjadi sulit. Namun, SMS percaya bahwa seseorang tetap memiliki kesempatan untuk mengubah konsep diri negatif menjadi positif dengan usaha dan dukungan yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun