Perjalanan dalam menempuh pendidikan seringkali menjadi periode yang menantang bagi para pelajar, terutama pada mahasiswa. Tuntutan akademik yang berasal baik dari dalam diri (internal) maupun dari lingkungan sekitar (eksternal), seperti jadwal belajar yang padat, tugas-tugas yang menumpuk, persiapan ujian, atau ekspektasi tinggi, menjadi beban yang berlebihan dan menimbulkan stres yang signifikan. Tekanan ini dikenal dengan stres akademik yang menjadi masalah umum di kalangan mahasiswa.Â
Stres akademik memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesejahteraan fisik dan mental mahasiswa, serta kinerja akademik mahasiswa. Stres akademik juga dapat menyebabkan hubungan sosial mahasiswa menjadi renggang serta kualitas hidup mahasiswa menjadi buruk. Jika tidak ditangani dengan tepat, stres akademik dapat memburuk dan bahkan mengarah pada kondisi depresi. Oleh karena itu, sangat penting bagi mahasiswa untuk mengenali stres akademik dan strategi yang efektif untuk mengatasi dan mengelolanya. Berikut 3 strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi stres akademik pada mahasiswa:
Mengidentifikasi Penyebab Stres
Langkah pertama dalam mengatasi stres adalah mengidentifikasi penyebab serta sumber stres yang spesifik dan hal ini berlaku juga pada stres akademik. Beberapa penyebab umum stres akademik pada mahasiswa seperti jadwal yang padat, tugas-tugas yang menumpuk, tekanan untuk mencapai hasil yang tinggi, ekspektasi yang tinggi baik dari diri sendiri maupun orang lain, dan lain-lain. Dengan mengidentifikasi penyebab stres utama, mahasiswa dapat mengambil langkah berikutnya yang lebih efektif dalam mengatasi stres akademik.
Mencari Dukungan Sosial
Salah satu penyebab umum stres akademik adalah tekanan yang datang dari orang tua atau lingkungan sekitar. Dengan berbagi pikiran dan pengalaman mengenai isu akademik yang individu hadapi kepada orang tua, teman, atau konselor akademik, harapannya mereka dapat membantu dalam menghadapi masalah, memberikan nasihat dan perspektif baru serta dukungan emosional. Ketika individu berbagi pikiran yang mengganggunya dengan orang lain, individu akan merasa lebih lega dan hal tersebut terkadang dapat mengurangi stres.
Menjaga Keseimbangan Hidup
Dengan menjaga keseimbangan hidup antara tuntunan akademik dan kehidupan pribadi, individu dapat membantu mengurangi stres akademik dan meningkatkan kesejahteraan hidup. Mengatur pola hidup agar dapat beristirahat dengan cukup, berolahraga, menjaga hubungan sosial, serta menikmati hobi. Mahasiswa dapat mengisi waktu luang mereka dengan mengikuti kegiatan didalam maupun diluar kampus seperti volunteer atau kepanitiaan yang diminati. Selain mendapati pengalaman, memaksimalkan potensi serta melatih soft skill, mereka juga dapat menikmati kegiatan yang Anda minati itu.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, mahasiswa dapat mengurangi stres akademik, memaksimalkan kinerja akademik, serta menjaga kesejahteraan fisik dan mental mahasiswa. Namun perlu diingati, bahwa setiap mahasiswa memiliki tantangan dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk menyusun strategi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pribadi. Dengan komitmen dalam menerapkan strategi, mahasiswa dapat mengatasi stres akademik serta mencapai kesuksesan akademik dan kesejahteraan hidup yang lebih baik.
Daftar Pustaka:
Reddy K. J, Menon K. R, Thattil A. Academic Stress and its Sources Among University Students. Biomed Pharmacol J 2018;11(1). Diakses 18 Mei 2023 pada https://dx.doi.org/10.13005/bpj/1404.