Mohon tunggu...
Zhaffira Cania Winni
Zhaffira Cania Winni Mohon Tunggu... Ilustrator - Mahasiswa di Universitas Sebelas Maret

Just an ordinary gal who likes to draw

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Booklet "Mengenal Stunting" sebagai Upaya Pencegahan Prevalensi Stunting di Desa Jiwan

29 Maret 2023   21:44 Diperbarui: 29 Maret 2023   22:17 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting atau masalah gizi kronis pada anak adalah salah satu permasalahan yang masih menghantui Indonesia. Masalah ini disebabkan akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting ditandai dengan pertumbuhan tinggi anak yang terhambat, sehingga anak yang mengalami stunting akan terlihat lebih pendek dari teman seusianya. Tidak hanya itu, stunting juga dapat mempengaruhi perkembangan otak anak, menghambat proses belajar, serta rentan terjangkit penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi hingga obesitas.

Melihat akan bahayanya dampak yang ditimbulkan oleh stunting, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menangani dan menurunkan Prevalensi stunting  di Indonesia. Pada Rapat Kerja Nasional BKKBN yang dilaksanakan pada 25 Januari 2023, terhitung sejak dilaksanakannya program Intervensi stunting, persentase Prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi 21,6% pada tahun 2022. Presiden Jokowi jua menargetkan penurunan Prevalensi stunting mencapai 14% pada tahun 2024. 

Namun sayangnya masih banyak masyarakat yang belum begitu paham akan stunting dan dampak bahayanya terhadap anak. Kurangnya edukasi dan bahan materi yang dapat dicerna oleh masyarakat awam menjadi salah satu faktor dari sulitnya menuntaskan permasalahan stunting di Indonesia.

Mengacu pada  hal tersebut, Tim Mahasiswa KKN UNS Kelompok 142 menginisiasikan pembuatan booklet mini bertemakan "Mengenal Stunting" sebagai bentuk pengenalan awal terhadap penyebab stunting, dampak jangka panjangnya serta bagaimana cara mencegah stunting terjadi pada anak. Booklet mini berisi 6 halaman tersebut juga memuat 2 resep inovasi MPASI untuk balita berupa Mie Fortifikasi Sawi Hijau dan Pudding Ekstrak Buah Naga.

Program Kerja yang berhasil dilaksanakan pada Rabu, 1 Maret 2023 ini diketuai oleh saudari Zhaffira Cania Winni serta dibantu oleh Anggota Kelompok 142 KKN yang lain.

Kegiatan ini terdiri atas 2 (dua) tahap. Tahap pertama adalah konsultasi dengan Ibu Endang selaku Kader Posyandu Desa Jiwan serta Ibu Sri selaku Ibu Lurah Desa Jiwan terkait permasalahan dan penanganan stunting di Desa Jiwan. Dari hasil konsultasi tersebut, kelompok 142 KKN UNS dapat menyimpulkan apa saja yang dapat dimuat dalam booklet dan berlanjut ke Tahap kedua yaitu pembuatan/desain Booklet. Setelah itu Booklet diserahkan dalam bentuk hard-copy kepada Ibu Sri selaku Ibu Lurah Desa Jiwan dan Ibu Endang selaku Kader Posyandu Desa Jiwan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun