Mohon tunggu...
Masim Vavai Sugianto
Masim Vavai Sugianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - IT Consultant

Traveler, Seasonal Farmer, Open Source Enthusiast and Book Lover. Works as an Independent Worker and Self-Employer. https://linktr.ee/zezezahra

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pertimbangan Sederhana untuk Berwirausaha

2 Januari 2023   21:15 Diperbarui: 2 Januari 2023   21:16 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ada yang bertanya, apa yang menjadi pertimbangan untuk wirausaha, jawaban saya bisa jadi sangat sederhana, yaitu "saya sudah bingung bagaimana lagi cara menabung". 

Saat bekerja di perusahaan baik saat menjadi buruh operator produksi di pabrik di Cikarang, kemudian menjadi staff IT pada sebuah perusahaan di Cikarang dan kemudian merangkak naik menjadi supervisor IT di sebuah perusahaan logistisk di Tanjung Priok, saya sering membaca artikel dan buku perencanaan keuangan oleh Safir Senduk. 

Salah satu pesan penting yang kerap pak Safir Senduk sampaikan adalah : menabunglah di awal menerima gaji, bukan dari sisa gajian. Sebagai contoh, jika sebelumnya gaji dibagi sesuai kebutuhan dan hanya sisa yang ditabung, maka situasinya seharusnya dibalik. Alokasikan dulu porsi untuk tabungan, misalnya 15-20% dari gaji yang diterima, kemudian baru sisanya digunakan untuk kebutuhan pribadi dan keluarga. Apakah hasilnya sukses? Tips itu sukses membuat saya kembang kempis, hehehe...

Saran dari pak Safir Senduk sebenarnya bagus sekali, membuat kita memikirkan masa depan sekaligus mendisiplinkan diri sendiri, namun efeknya membuat saya kalut karena gaji saya tetap saja segitu baik dialokasikan diawal maupun diakhir. Saya bingung jika membuat catatan keuangan keluarga, karena pos pendapatan hanya satu sedangkan pos pengeluaran banyak sekali. Ternyata ada pesan berikutnya jika menemui masalah seperti ini, yaitu : "Jika sudah berhemat sampai hal yang paling esensial dan masih minus maka yang diperlukan bukan lagi berhemat sampai merana, melainkan : TINGKATKAN PENDAPATAN"

Jika penghematan sudah mencapai titik akhir, berarti sudah saatnya menambah pendapatan. Jangan sampai memaksakan diri untuk  berhemat namun efeknya kualitas hidup kita jadi malah jadi terganggu.  Daripada  pusing memikirkan kebutuhan hidup dan kekurangan anggaran, lebih baik maju satu langkah, yaitu melakukan analisa kira-kira apa yang bisa  dilakukan untuk menambah pendapatan. 

Jika dipikir, mungkin pilihan usaha tanpa modal atau dengan modal terbatas hanya 1-2 saja, ternyata jika mau berpikir lebih panjang, ada beberapa pilihan seperti berikut ini :

  1. Menyediakan layanan private/kursus/training
  2. Menulis artikel untuk majalah atau koran
  3. Membuat aplikasi
  4. Menjual cabe, bawang dan bumbu dapur di pasar
  5. Freelancer di sekolah-sekolah (misalnya mengajar materi eskul)
  6. Membuat buku terkait kapabilitas 
  7. Berjualan masakan atau kue di bazaar atau di pinggir jalan
  8. Menjadi reseller atau dropshipper

Betul kan, ternyata peluangnya ada beberapa. Bisa dicoba salah satu dari beberapa pilihan yang ada dan coba sesuaikan dengan kondisi dan lingkungan. Sebagai contoh, saya menggunakan keahlian untuk membuatkan website bagi yang membutuhkan berikut dengan jasa jual-beli domain, hosting dan SSL. Saya menjadi reseller hosting dan juga aplikasi yang dipakai di sekolah-sekolah dan beberapa perusahaan.

Dari sekian banyak kegiatan, akhirnya mengerucut pada kegiatan training dan sistem server yang kemudian bermuara pada terbentuknya PT. Excellent Infotama Kreasindo. Tanpa sadar, saya yang awalnya termasuk anti untuk wirausaha (saya satu-satunya di keluarga yang anti usaha dan awalnya kerja dari satu pabrik/perusahaan ke perusahaan lain) ternyata malah kerasan berwirausaha. Jika dihitung dari tahun 2011 saja, saat ini saya menginjak masa 11 tahun berwirausaha. Meski proses wirausaha saya masih anak-anak jika dipandang dari sisi lama waktunya, minimal saya menikmati kegiatan wirausaha yang saya jalani.

Jika ditanya apakah sejak awal saya berniat wirausaha? Tidak juga. Saya hanya menjalani apa yang menurut saya baik untuk dijalani, berusaha memperbaiki langkah-langkah kurang teppat dan kemudian menangkap peluang yang muncul yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Jika sudah berusaha sebaik-baiknya, tidak usah khawatir pada hasil akhir yang akan kita terima, karena hasil tidak akan menghianati usaha.

Catatan : Image by Gerd Altmann from Pixabay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun