Mohon tunggu...
Devina Nur Sadiah
Devina Nur Sadiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa jurusan Manajemen, memiliki hobi dibidang memasak dan membaca buku maupun novel.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penurunan Pendapatan Penjualan Masker setelah Pandemi Covid-19

12 November 2024   09:00 Diperbarui: 12 November 2024   09:07 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pandemi COVID-19 membawa perubahan besar, khususnya dalam industri kesehatan. Masker yang tadinya hanya digunakan pada kondisi tertentu, menjadi kebutuhan harian saat pandemi memuncak. Peningkatan permintaan mendorong produsen masker di seluruh dunia untuk meningkatkan produksi. Namun, seiring menurunnya kasus COVID-19, pelonggaran protokol kesehatan, dan suksesnya program vaksinasi, permintaan masker mengalami penurunan drastis.

Pergeseran Perilaku Konsumen Saat pandemi, penggunaan masker menjadi kewajiban di banyak negara. Namun, setelah kasus COVID-19 menurun dan vaksinasi meningkat, aturan masker mulai dilonggarkan. Kini, konsumen lebih bebas memilih kapan menggunakan masker, misalnya di tempat ramai atau saat kondisi udara buruk. Fenomena "mask fatigue" atau kejenuhan memakai masker juga membuat banyak orang merasa lebih nyaman beraktivitas tanpa masker.

Kelebihan Pasokan dan Penurunan Harga Selama pandemi, produsen meningkatkan kapasitas produksi masker. Kini, mereka menghadapi surplus stok yang mengakibatkan penurunan harga di pasaran dan menyusutnya keuntungan. Para produsen harus menurunkan harga untuk mengurangi stok yang tak terjual, sehingga margin keuntungan tergerus dan biaya penyimpanan meningkat. Bagi produsen yang tak cepat beradaptasi, kondisi ini bisa membawa risiko kerugian atau bahkan kebangkrutan.

Inovasi dan Diversifikasi Produk Beberapa produsen mulai menawarkan inovasi pada produk masker, seperti bahan ramah lingkungan, masker yang dapat dicuci, dan fitur anti-polusi, untuk menarik konsumen yang lebih selektif. Selain itu, beberapa produsen juga mulai memproduksi produk lain di sektor kesehatan, seperti alat pelindung diri (APD) dan produk kebersihan, guna memperluas pangsa pasar.

Dampak pada Industri Kesehatan Penurunan penjualan masker berdampak signifikan pada industri kesehatan. Produsen masker kini harus mencari produk alternatif untuk menjaga keberlangsungan bisnis, seperti APD atau produk sanitasi. Pengalihan fokus ini tidak hanya memungkinkan industri bertahan, tapi juga membuka peluang baru di bidang kesehatan dan kebersihan.

Penurunan permintaan masker pascapandemi mengajarkan pentingnya fleksibilitas dan inovasi bagi produsen. Produk kesehatan dan kebersihan yang relevan tetap memiliki prospek cerah bagi industri yang mampu beradaptasi, memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun