Mohon tunggu...
Zey fathurraziharahap
Zey fathurraziharahap Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa

Saya sedang memulai menulis,membaca lebih banyak buku lagi untuk kebutuhan dalam menjalani hidup

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik Jokowi Dan PDIP, Sinyal Indonesia Belum Menuju Kedewasaan Berpolitik

22 Januari 2025   13:02 Diperbarui: 22 Januari 2025   13:02 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/search?sca_esv=acb771fffe3cabd8&sxsrf=ADLYWILRPDZUhFzMimpLCLAIK7MpoSZ-dQ:1737525563910&q=jokowi+vs+megawati&udm=2&fbs=AEQNm0DRk

Babak baru perseteruan PDIP dan Jokowi usai pemecatan yang dilakukan tampak semakin memanas. Pasalnya PDIP mengumumkan surat pemecatan Jokowi bersama anak dan menantunya, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution. Ketiganya dianggap melanggar kode etik dan disiplin partai dengan melawan secara terang-terangan keputusan partai yang mencalonkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Tepat setelah pdip memutuskan pemecatan keluarga Jokowi dari Partai Demokrasi Perjuangan itu. Banyak sekali pengamat yang menduga bahwa pemecatan tersebut akan menimbulkan konflik yang begitu besar, dengan menetapkan kader kader Partai Demokrasi Perjuangan menjadi tersangka dalam kasus kasus hukum.

Namun, dugaan itu juga dirasakan oleh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di beberapa keterangannya di berita. Bahwa dugaan yang terjadi tersebut merujuk pada sekjen partai berkepala banteng, yaitu Hasto Kristiyanto.

Atas dugaan yang beredar di berita itu, tak jauh beda dengan realitanya. Bahwa Sekjen Hasto Kristiyanto di tetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi tertanggal 24 desember tahun 2024, dengan alasan keterlibatan Hasto Kristiyanto dan Donny Tri Istiqomah dalam perkara suap kepada Wahyu Setiawan.

Dengan dugaan yang akhirnya menjadi kenyataan ini, tentunya menjadi kecemasan, dan kekhawatiran yang lebih. Karena di satu sisi, konflik yang terus terjadi ini tidak memberikan contoh sama sekali ke masyarakat. terkait dewasa dalam berpolitik. Yang ada hanya sindir sana sini atas kekecewaan satu sama lain.

Jadi, dengan konflik yang terus terjadi ini seharusnya bisa menjadi penentu bagi PDIP untuk menentukan sikap politik, apakah menjadi oposisi atau masuk ke dalam pemerintahan. Karena dengan melihat Koalisi Indonesia Maju yang terlalu gemuk, tentu hal tersebut memerlukan oposisi, sehinga check and balance tetap ada.

Kalaupun, konflik ini atas dasar kekecewaan yang dirasakan PDIP atas perilaku Jokowi di pilpres 2024 yang lalu. Tentu, partai berlambang banteng ini bisa memberikan pelajaran yang lebih ke masyarakat banyak, dengan  menyikapi politik secara dewasa.

Karena kedewasaan dalam berpolitik betul betul sangat dibutuhkan, ia seperti modal berharga dalam menyikapi suatu perbedaan politik. Kedewasaan dalam berpolitik dapat membuatnya berfikir bahwa semua orang yang terlibat dalam politik, punya motivasi mulia, untuk membangun bangsa. Hanya caranya saja yang berbeda. Wajar, karena masing-masing kelompok punya landasan berfikir yang berbeda-beda.

Di lain sisi, Kedewasaan berpolitik yang seharusnya di lakukan PDIP dapat memberikan pelajaran bagaimana menjadi anggota masyarakat yang taat hukum. Kekalahan tidak disikapi dengan sikap dan tindakan yang berlebihan dan sampai harus melawan hukum, hingga meresahkan masyarakat.

Itulah kenapa kedewasaan dalam berpolitik ini menjadi penting sekali. Sehingga di kala dihadirkan dengan perbedaan tidak menganggap bahwa yang disakiti merasa paling benar dan yang menyakiti dianggap selalu salah.

Maka dari itu, berpolitik dengan akal sehat, jangan dengan emosi. Jika emosional, segala sesuatunya jadi dimasukin ke hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun