Mohon tunggu...
Zetty Azizatun Nimah
Zetty Azizatun Nimah Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah_Guru ngaji_Dosen_Instruktur

Hobi membaca dan menulis, travelling, mengajar, bercerita, melakukan sesuatu yang baru

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Melatih Anak Mandiri Melalui Transportasi

4 Januari 2025   05:45 Diperbarui: 4 Januari 2025   05:17 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Belajar Bertransportasi (Dok. Pribadi ilustrasi GPT)

Belajar dari Pengalaman 

Masa kecil anak-anak selalu kita awali dengan memperkenalkan transportasi sepeda kayuh sebagai bentuk media permainan. Mereka berusaha belajar mengayuh sepeda sampai lancar dan tidak jatuh. Sepeda akan terus berganti dari ukuran yang paling kecil, sedang, sampai ukuran besar. Bersepeda menjadi pengalaman bertransportasi masa kecil yang menyenangkan.

Ketika anak-anak sudah mulai besar mereka mulai bersekolah di tempat yang agak jauh dari rumah. Pernah kakak yang saat itu masih kelas 5 SD ada di pesantren luar kota sakit, sedang kami tidak bisa menjemputnya. Akhirnya kami sarankan untuk naik travel yang ditempuh kurang lebih3 jam. Awalnya ragu, karena belum punya pengalaman berkendara sendiri bersama orang asing, kami yakinkan itu aman, tinggal nanti menunggu jemputan kendaraan yang sudah dipesan sesuai jam dan tempat penjemputan, naik sesuai kursi pemesanan, dan diantar sampai depan rumah. Ini jadi pengalaman pertama yang berharga bagi ia berkendara sendiri tanpa ada orang tua.

Menginjak bangku SMP, mereka meminta izin belajar sepeda motor, supaya kalau pergi ke mana-mana tidak merepotkan yang antar, kami izinkan asal tidak di jalan besar, karena mereka masih belum punya SIM atau Surat Izin Mengemudi, belum usia 17. Jadilah bersepeda motor menjadi pengalaman mereka semakin mandiri.

Anak-anak semakin besar dan melanjutkan studi ke luar kota, awalnya bila kemana-mana kita antar dengan mobil pribadi, dan akhirnya mereka harus belajar mandiri untuk berani pulang pergi dengan menggunakan berbagai transportasi: Kereta Api, Bus, Travel, atau pakai kendaraan dengan aplikasi online. Harus bisa menganalisa kendaraan yang terjangkau dari tempat belajar, manajemen waktu, dan manajemen biaya. Akhirnya Kereta Api sering menjadi pilihan mereka karena biaya murah, tepat waktu, dan terjangkau dengan tempat belajar mereka.

Langkah Mengajarkan Bertransportasi pada Anak

Mengajarkan kemandirian anak melalui transportasi adalah langkah penting untuk membantu mereka menjadi individu yang percaya diri dan bertanggung jawab.

1. Mulai dengan Transportasi Aman

  • Kenalkan anak pada transportasi yang relatif aman seperti bus sekolah, ojek langganan, atau transportasi umum dengan pengawasan awal.
  • Pilih rute yang sederhana dan tidak terlalu ramai untuk memulai.

2. Latih Anak dengan Pendampingan

  • Awalnya, dampingi anak saat menggunakan transportasi, seperti naik bus, kereta, atau sepeda.
  • Pandu anak untuk mendwonload aplikasi KAI, Gojek, Gocar, Maxim, Traveloka untuk pemesanan tiket Pesawat
  • Tunjukkan cara membaca jadwal, mengenali halte, dan menghitung biaya transportasi.

3. Ajarkan Peraturan Lalu Lintas

  • Kenalkan dasar-dasar keselamatan jalan, seperti menyeberang di zebra cross, memperhatikan lampu lalu lintas, dan menghindari area berbahaya.
  • Simulasikan situasi nyata agar anak memahami risiko dan tahu cara bertindak.

4. Buat Peta dan Panduan Rute

  • Buatkan anak peta sederhana rute perjalanan mereka.
  • Berikan panduan tentang apa yang harus dilakukan jika mereka tersesat, seperti menghubungi orang tua atau petugas keamanan.

5. Ajarkan Manajemen Waktu

  • Ajarkan anak untuk merencanakan perjalanan, termasuk kapan harus berangkat agar tidak terlambat.
  • Bantu mereka memahami durasi perjalanan dan pentingnya menghargai waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun