Mohon tunggu...
Zetty Azizatun Nimah
Zetty Azizatun Nimah Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah_Guru ngaji_Dosen_Instruktur

Hobi membaca dan menulis, travelling, mengajar, bercerita, melakukan sesuatu yang baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengecut Merindu Ramadan

16 Desember 2024   06:30 Diperbarui: 16 Desember 2024   06:35 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Subuh Syahdu di saat Ramadan (dok.foto tempoe dulu)


Ramadan Oh Ramadan
Hari hariku tak ada perubahan
Stagnan hanya berkecimpung dalam kesibukan
Berkubang dalam repot keseharian
Penuh sarat dengan keduniawian

Ramadan Oh Ramadan
Mengapa kemalasan merundungku
Keengganan menyelimuti hariku
Keteledoran menghimpit nuraniku
Keogahan yang tak habis menyertaiku

Ramadan Oh Ramadan
Keinginanku mendekatimu tak menggerakkan ragaku
Gerak pikirku menujumu tak menyentuh jisimku
Rasa ingin bergiat tak berimbas pada realitaku
Mengapa kekosongan kalbuku melompong di sanubariku

 Ramadan Oh Ramadan
Abai jasadku tak menjadi manfaat umurku
Remeh pikirku akanmu merugi di diriku
Alpa Hati ini akan hadirmu menghadirkan penyesalanku
Pribadiku yang pengecut membawa kesia-siaan pada diriku

Ramadan oh Ramadan
Batinku berucap mungkinkah ini Ramadan terakhirku
Padahal begitu sedikit kutanam amal ibadahku
Atau bertemu Ramadan akan datang masih menjadi takdirku
Untuk merubah pengecutku menjadi keberanianku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun