Menulis jurnal ilmiah menjadi bayangan sulit untuk memulai menuangkan tulisan. Menulis jurnal ilmiah bisa terasa sulit karena melibatkan proses yang kompleks, mulai dari memahami topik penelitian hingga memenuhi standar ilmiah. Berikut adalah beberapa alasan utama yang sering membuat menulis jurnal ilmiah terasa menantang, beserta cara mengatasinya
1. Kompleksitas Konten
Menulis jurnal membutuhkan pemahaman mendalam tentang topik penelitian. Anda harus mampu menjelaskan konsep-konsep ilmiah secara jelas dan terstruktur. Mulailah dengan membaca banyak literatur terkait untuk memperluas pemahaman. Gunakan catatan atau peta pikiran untuk merangkum ide.
2. Persyaratan Format dan Gaya
Setiap jurnal memiliki aturan format tertentu (seperti APA, MLA, atau Chicago) dan pedoman struktur (abstrak, pendahuluan, metode, hasil, diskusi, kesimpulan). Ini bisa membingungkan bagi penulis baru. Gunakan alat bantu seperti Zotero atau Mendeley untuk mengelola referensi, dan baca contoh artikel di jurnal target untuk memahami formatnya.
3. Tekanan untuk Berkontribusi Baru
Jurnal ilmiah biasanya menuntut temuan yang orisinal dan signifikan, yang sering kali membuat penulis merasa ragu apakah penelitian mereka cukup layak. Fokus pada sudut pandang unik atau analisis baru dari data yang sudah ada. Jika Anda seorang pemula, mulai dari jurnal dengan cakupan regional atau bidang yang lebih spesifik.
4. Keterbatasan Kemampuan Menulis
Kemampuan menyampaikan ide secara ilmiah bisa menjadi kendala, terutama bagi yang belum terbiasa dengan gaya bahasa akademik. Latih kemampuan menulis dengan membaca artikel jurnal dan mencoba menulis ulang dalam kata-kata Anda sendiri. Minta teman atau mentor untuk memberikan umpan balik.
5. Kesulitan Menyusun Argumen
Menyusun narasi logis dari pendahuluan hingga kesimpulan sering kali menjadi tantangan karena penelitian ilmiah melibatkan banyak data dan konsep. Buat kerangka (outline) terlebih dahulu untuk memastikan alur logika terjaga. Gunakan diagram atau tabel untuk merangkum data.
