Mohon tunggu...
Zetty Azizatun Nimah
Zetty Azizatun Nimah Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah_Guru ngaji_Dosen_Instruktur

Hobi membaca dan menulis, travelling, mengajar, bercerita, melakukan sesuatu yang baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anestasi Luka Menyayat

18 November 2024   05:18 Diperbarui: 18 November 2024   07:21 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perempuan....oh perempuan
Apakah hidupmu sekedar merasakan kepiluan
 Apakah kodratmu mengharuskan memiliki deposit limpahan perasaan
 Apakah lakumu harus menghayati kehampaan dalam kesendirian
Apakah diammu bak tenangnya samudra di dalam penuh kegemuruhan

Rasa cintamu harus kau tahan walau penuh luka
Rasa Rindumu harus kau pendam walau berat beban dirasa
Rasa Bencimu harus kau simpan meski kan jadi bom yang tertata
Pengorbananmu tak kan sia walau penuh derita

Cinta yang didamba ternyata abai menghujat
Rindu yang disimpan dihadapkan ego tak berkehabisan
Setia yang dijaga realitanya khianat didapat
Pengorbanan yang diberikan berbalas kepalsuan

Dalam diam perempuan ada tumpukan kasih sayang yang takkan kusut
Nestapanya akan sembuh dengan luka yang terus dibalut
Boroknya akan cepat kering dengan cinta yang terus tersulut
Besar cinta ini adalah anestasi luka yang menyanyat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun