Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada banyak pihak, kondisi ini sudah merambah pada dunia pendidikan, pemerintah pusat sampai pada tingkat daerah mengeluarkan kebijakan Pembelajaran Jarang Jauh (PJJ)  Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah meluasnya penyebaran Virus COVID-19 .
Dalam pelaksanaannya guru dan pendidik adalah mencoba untuk memanfaatkan ilmu dan teknologi, dengan penerapan pembelajaran daring (dalam jaringan) maka orang tualah sebagai pengganti guru di rumah dalam membimbing anaknya selama proses pembelajaran jarak jauh.
Peran orangtua sangatlah besar dalam pembelajaran daring karena orangtuan berperan sebagai guru, sebagai fasilitator sebagai motivator, pengawasan serta pengarah bagi anaknya. Orangtua adalah yang paling bertanggung jawab dalam menyediakan sumber daya yang dibutuhkan anak selama pembelajaran online.
Namun dengan bertambahnya tugas orangtua terkadang orangtua merasa stress oleh sebab itu diperlukan tips-tips bagi orang tua agar tetap Semangat dalam membimbing anaknya dalam pembelajaran daring. Survei Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) selama pandemi menunjukkan banyak orangtua siswa SD mengalami kebingungan karena minimnya koordinasi dengan guru (31,5% responden) sehingga kesulitan untuk terlibat dan memahami pelajaran anaknya (34,6% responden).
Anak usia TK dan SD memerlukan pendampingan khusus orang tua selama belajar dari rumah. Studi dari Eropa menunjukkan bahwa anak-anak pada level TK dan awal SD khususnya memerlukan metode pendidikan khusus untuk membantu mereka menyerap ilmu serta membangun kemampuan kognitif dan motorik dasar.
Maka berikut adalah beberapa strategi cerdas yang dapat diterapkan oleh orangtua dalam mendampingi anak belajar Online :
1. Mengetahui Target dan Tujuan Pembelajaran
 Saat pertama kali mendampingi anak belajar di rumah maka yang perlu diketahui adalah target dan tujuan dari materi yang diajarkan cara ini membantu untuk memberi arah pemahaman yang lebih mudah kepada anak.
2. Mencari metode belajar yang nyaman dan efektif bagi anak
 Orangtua harus bereksperimen dan mengidentifikasi metode belajar seperti apa yang paling disukai anaknya. Mereka bisa melakukan ini dengan mengamati daya tangkap dan minat belajar anak ketika diajarkan dengan metode tertentu.Studi tahun 2011 dari Universitas Sains Malaysia, misalnya, membagi metode belajar anak secara umum ke dalam tiga kelompok: visual, pendengaran, dan gerakan. Metode pembelajaran bisa diamati dari anak-anak mulai usia 4 hingga 5 tahun.
3. Buat Jadwal