Tri Dharma Perguruan Tinggi, adalah salah satu benda yang kita kenal ketika memasuki dunia perkuliahan. Visi perguruan tinggi di Indonesia ini terdiri dari:
1. Pendidikan dan Pengajaran,
2. Penelitian dan Pengembangan, serta
3. Pengabdian Masyarakat.
Setelah disuruh menyebutkan ketiga poin itu waktu OSKM (jenjang pengkaderan pertama di ITB), biasanya mahasiswa baru diminta mengartikan maksud tiap poin dan menghubungkan ketiganya. Untuk poin pendidikan, biasanya akan membahas soal apa yang kita dapat di kelas. Pada poin penelitian, ilmu yang kita dapat di kelas diuji dan dikembangkan, biasanya dalam bentuk riset. Bagaimana dengan poin ketiga?
Pengabdian Masyarakat biasa dijelaskan dengan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, lalu dihubung-hubungkan dengan peran mahasiswa semacam agent of change, social control, iron stock, dsb. Kemudian alur menghubungkannya pasti begini:
Pendidikan dan Pengajaran -> Penelitian dan Pengembangan -> Pengabdian Masyarakat
Seperti yang kita ketahui, bentuk dari pengabdian masyarakat yang umumnya dilakukan oleh mahasiswa ITB biasanya tidak akan jauh-jauh dari bikin baksos atau apalah-itu-bantuin-anak-kecil-belajar.
Serius.
Coba kalian cek tiap himpunan (himpunan basisnya kan jurusan, kalau kabinet dan unit dasarnya beda sehingga tidak bisa dibandingkan), pasti cuma ada beberapa himpunan yang pengmasnya benar-benar menerapkan disiplin ilmunya. Lainnya? Ya baksos dan ngajarin-bocah-belajar dan kegiatan sejenis lainnya.
Untuk himpunan yang demikian, seriously, apa hubungan disiplin ilmu kalian dengan kegiatan pengmas yang-begitu-begitu-saja-dan-nggak-perlu-anak-ITB-untuk-bisa-menjalankan?