Sang cucu Brilliant awalnya ragu dikarenakan kisah Salinem yang ia punya belum cukup untuk dijadikan sebuah novel yang lengkap dan takutnya belum cukup akurat. Tetapi ia ingin tetap menceritakannya dikarenakan sosok seperti Salinem sudah tidak ada lagi di dunia ini. Bahkan Wisnu pun sampai harus mewawancarai pihak keluarga Salinem sampai ia merasa data mengenai Salinem sudah cukup. Selain itu, ia mencampurkan kisah nyata dengan kegemaran dirinya. Wisnu mengaku menyukai sejarah, oleh karena itu lah ia menyandingkan kehidupan Salinem dengan kejadian-kejadian sejarah seperti Kemerdekaan Indonesia dan juga G30S/PKI.
Intinya dari sudut pandang seorang penulis, karena ini bukan merupakan kisah nyata dari sang penulis, ia telah melewati kesulitan-kesulitan yang dialami. Seperti, kurangnya data Salinem dan beberapa hal lain. Tetapi sebagai seorang penulis handal, Wisnu mengetahui cara-cara untuk tetap membuat cerita menarik dan digemari oleh para millenials meskipun cerita ini penuh dengan sejarah.
Terakhir adalah sudut pandang dari kritikus. Sebagai kritikus, saya bisa mengkritik alur dari Novel Rahasia Salinem yang beberapa membingungkan, terutama pada saat awal-awal saya baca yang membuat saya bingung karena ternyata alur dari cerita ini adalah maju-mundur, jadi saya sarankan agar pergantian alur mungkin lebih ditelitikan lagi. Kedua, saya akan membahas tentang sejarah tentang abdi dalem, sejarah Salinem pada saat dulu, saya sarankan topik itu dipermudah karena jujur beberapa anak zaman sekarang belum mengerti konsep tersebut karena mungkin topik tersebut lumayan sulit dan susah dimengerti, terutama bagi remaja yang membaca. Itu saja kritik saya terhadap novel ini, semoga bisa dipertimbangkan sehingga novel akan berakhir lebih baik dari sebelumnya.
Dikarenakan alur yang maju mundur, tokohnya pun tidak sedikit. Kali ini saya akan menghubungkan konflik-konflik dari Rahasia Salinem dengan tokoh yang ada pada cerita. Konflik di Rahasia Salinem bisa dibagi menjadi 2 hal. Konflik internal dan konflik eksternal. Saya akan membahas konflik yang terjadi pada Salinem saja. Inilah beberapa konflik internal dan eksternal yang telah dialami oleh Salinem;
Masalah internal Salinem lebih ke perasaan yang dia rasakan. Ia telah melewati beberapa masalah yang membuat dirinya memiliki perasaan kesal, khawatir, bimbang, tidak bahagia dan lain-lain. Perasaan itu muncul saat ia memiliki perbedaan pendapat atau berpikiran buruk seperti saat Salinem merasa kesal karena disuruh Bulik Ning duduk di kursi roda dan Salinem merasa kesal dengan Giyo karena tak membalas suratnya. Perasaan pasrah berupa Salinem menenangkan keinginan Ning yang mau makan daging. Perasaan khawatir berupa Salinem merasa khawatir karena Soeratmi yang memaksanya melompat tembok dan Salinem merasa Khawatir meninggalkan anak-anak Kartinah. Dan masih banyak yang lain.
Sedangkan eksternal meliputi masalah Salinem secara langsung yang kelihatan dari luar. Contohnya yang dapat kami ambil adalah sebagai berikut. Di cerita sempat terjadi percekcokan yang terjadi antara Kartinah, Soekatmo dan Salinem karena Kartinah menyodorkan uang kepada Salinem sebagai upah kerja abdi dalem, 9 perkelahian antara Salinem dengan Kartinah dikarenakan mendapat kabar kematian Giyo, dan perdebatan antara Salinem dan Kartinah karena Kartinah menyuruh Salinem untuk tidak memanggilnya dengan panggilan Gusti.
Dari kedua konflik tersebut, yang terjadi secara eksternal atau internal semua ada hubungannya dengan tokoh lain seperti Salinem dan Soekatmo dan Kartinah atau dengan Bulik ning. Oleh karena itulah, semua konflik mau yang kecil atau tidak pasti bergantungan dengan perlakuan dan reaksi tokoh masing-masing. Salinem disini adalah orang yang penyabar, dan sangat patuh jika itu sudah merupakan tugasnya sebagai abdi dalem. Sehingga membuat konflik apapun bisa diselesaikan olehnya dengan mudah.
Jika tadi sudah membicarakan penuh mengenai konflik-konflik yang dihadapi oleh Salinem kali ini saya akan beropini dengan bagaimana sang penulis telah menceritakan kembali kisah hidup Salinem, nenek dari Brilliant Yotenega. Menurut saya, penulis atau kerap dipanggil Wisnu sangat pintar untuk mengembangkan kembali tokoh Salinem. Sesungguhnya ia tidak menjelaskan banyak soal seorang Salinem dengan detail, tetapi dengan cara menceritakan kisahnya dan dari latar belakangnya, muka Salinem yang seharusnya tidak diketahui, bisa terlihat jelas dengan saya. Kedua adalah pembawaan karakter Salinem yang diceritakan dengan sangat bagus sehingga pembaca akan tahu bagaimana seorang Salinem seperti telah mengenalnya. Pembawaan “nenek” juga dapet banget karena nenek saya pun juga suka memasak dan tidak suka jika terlalu dipedulikan saat sakit. Dari hanya membaca setengah buku saja, saya tahu bahwa Salinem adalah perempuan yang sabar, baik dan memikirkan teman-temannya daripada diri sendiri. Jadi menurut saya Bpk. Wisnu Suryaning Adji telah berhasil menceritakan kisah dari seorang Salinem tanpa menjelaskan ciri-ciri yang terlalu detail.
Jika ditanya tentang opini yang kurang bagus dalam penokohan Salinem, menurut saya sih, keseluruhan penokohan bagus banget jadi belum ada kekurangan dalam menerapi tokoh Salinem. Paling-palingan hanya keterbatasan bahasa, dimana kadang saya tidak mengerti sama sekali Bahasa Jawa yang digunakan. Tetapi itu pun juga sudah ada footnote nya jadi tidak masalah.
Berdasarkan keseluruhan diatas, saya tentunya merekomendasikan novel ini untuk siapapun, terutama anak remaja sampai dewasa. Menurut saya novel ini enak dibacanya, alurnya maju mundur namun tidak membingungkan, terdapat budaya lain namun mudah dimengerti. Intinya yang kalian semua pikirkan ketika membaca sinopsis ini pastinya ribet dan membingungkan, tetapi buku ini kebalikannya dan seperti membaca cerita fiksi yang akan cepat dimengerti setelah sekali membaca. Jadi, buat kalian yang penasaran untuk membaca petualangan seru ini, kalian bisa beli di toko buku terdekat atau membacanya di Storial.co. Semoga pembahasan saya mengenai buku Rahasia Salinem dapat bermanfaat bagi siapapun. Terima Kasih dan selamat membaca!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H