[caption id="attachment_312873" align="aligncenter" width="480" caption="Antrian TKI WD yg akan mencoblos 24 juni lalu (dok pribadi)"][/caption]
Western Digital termasuk perusahaan yang memperkerjakan TKI terbanyak di Malaysia. Tercatat ada 8108 orang yang berhak memilih (masuk dalam DPT) untuk Pilpres saat ini. Sebagaimana pemilihan legislatif pada Maret-April yang lalu yang mendahului Indonesia pada 9 April, begitu juga pada 24 Juni 2014 WD sudah dilakukan pemilu presiden mendahului Indonesia. Kami dari CORAK (Corong Aspirasi Rakyat) kembali menggelar exit poll. Pada exit poll yang telah lalu, ternyata hasil pemilu di Western Digital menggambarkan pilihan rakyat Indonesia terhadap partai2 Indonesia bagi masyarakat yang ada di Malaysia. Hasil exit poll di tulisan sebelumnya menunjukkan bahwa kurang lebih hasilnya tidak jauh berbeda. Bahkan ditingkat PPLN KL beberapa partai menunjukkan suara yang kurang lebih ada kemiripan perolehan. (bisa di cek ke website resmi PPLN KBRI KL)
Pada survey kali ini, kami dapati suara yang cukup tajam antara kedua pasangan capres. Takut ada kesalahan di lapangan saat pengambilan sample, kami tidak berani buru-buru menulis, perlu melakukan cross check lebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan. Dalam survey kami menanyakan 3 pertanyaan :
1.Bapak/Ibu/Mas/Mbak/Teteh/Uni/Uda….tadi milih siapa ?
2.Mengapa memilih itu ? dan mengapa tidak memilih satunya ?
3.Pileg kemarin memilih partai apa ?
[caption id="attachment_312885" align="alignnone" width="600" caption="Ruang Tunggu untuk menunggu giliran dipanggil mencoblos (dok pribadi)"]
Survey kami lakukan dengan metode sistematik sampling dengan kuota. Jadi kami tanyakan kepada pemilih ke 5, 10, 15, 20 yang keluar dari tempat pemungutan suara dengan jumlah responden kami batasi 300 orang. Dari keragaman dan jumlah responden, tingkat keyakinan95% dan tingkat kesalahan2.2%.
Dari hasi survey dapat kami paparkan sebagai berikut:
Pemilih Prabowo/Hatta sebanyak 258 (86%) sedangkan pemilih Jokowi 42(14%).
Pertanyaan untuk pemilih Prabowo:
-Apa alasan memilih Prabowo ? didominasi tiga jawaban : Prabowo terbukti membela TKI (31.3%), Indonesia akan aman dan makmur jika dipimpin prabowo (28.6%) dan Prabowo orang yang tegas (24.7%).
-Apa alasan tidak memilih Jokowi ? didominasi oleh tiga jawaban juga: Jokowi tidak tegas (38.5%), Ingkar janji (27.5%), gagal ketika jadi gubernur (15.4%)
Pertanyaan untuk pemilih Jokowi:
-Apa alasan memilih Jokowi ? Dominasi jawaban bisa diklasifikasikan pada tiga jawaban terbanyak Karena Jokowi orang yang sederhana (43.2%), Terbukti berhasil menjadi kepala daerah (21.6%), Menurut petuah pemimpin agama/ikut partai (18.9%)
-Apa alasan tidak memilih Prabowo ? Dominasi jawaban karena Prabowo akan jadi diktator (35.1%), ada hubungan dengan orde baru 24.3%), dan karena partai/pemuka agama (18.9%)
Secara umum persepsi pemilih terhadap capres bisa disarikan sebagai berikut. Pemilih prabowo memilihnya karena track record, program dan pribadinya. Tetapi dia ditolak oleh pemilih Jokowi karena ketakutan akan baying-bayang diktator, masa lalu prabowo dan hubungan patronasi agama/partai yang tidak bersesuaian.
Sedangkan Jokowi dipilih karena citra diri yang bagus, diikuti oleh track record dan hubungan primordial agama/partai. Sebaliknya dia ditolak pemilih karena kemampuan diri, perilaku dan track record.
Untuk pertanyaan keempat, hubungan antara pilihan partai dan pilihan capres, secara umum partai-partai pendukung Prabowo lebih solid membela capresnya karena 86.3% pemilih partai koalisi pengusung prabowo memilih prabowo. Sedangkan gerindra sendiri 98.3%, atau lebih tinggi daripada rata-rata partai pengusungnya. Pemilih partai koalisi pendukung Jokowi pada pileg yang lalu memilih jokowi sebanyak 39.4%, pemilih PDIP sendiri ternyata hanya 54.1% yang memilih Jokowi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H