Mohon tunggu...
Ribhararnus Pracutian
Ribhararnus Pracutian Mohon Tunggu... lainnya -

I love science and truth path

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cerita Tentang Hercules

16 September 2012   04:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:24 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Suatu hari, 1000 tahun setelah hercules meninggal, seseorang dari mediterania, menceritakan tentang sosok hercules,

Dia menceritakan bahwa hercules mempunyai kekuatan palsu, tubuh kekar dan kekuatannya adalah kebohongan semata, dia bukan manusia setengah dewa, tapi manusia biasa.

Di daerah sekitar roma, yang pada saat itu terjadi pergolakan politik, juga mendengar cerita penghinaan hercules dari mediterania, lalu diutuslah beberapa kelompok untuk membunuh duta dari mediterania, menyembelih, dan membakar segala yang berbau tentang mediterania, tentu saja ini menjadi sorotan dunia pada waktu itu.

Tetapi seorang pengikut hercules dari yunani, menyatakan bahwa tindakan tersebut sangatlah tidak manusiawi dan bertentangan dengan apa yang diriwayatkan hercules:

bahwa kita tidak bisa membunuh manusia lain yang tidak salah, siapa yang menceritakan itulah yang harus dihukum, bukan semua yang berhubungan dengan negaranya, bendera tentang negaranya, produk dari negaranya, dan orang-orang yang berasal dari negaranya yang harus dibunuh. Yang menghina herculeslah yang harus dihukum, bukan orang lain yang tidak bersalah.

Kasus itu tetap menjadi cerita besar pada waktu itu..

Begitulah cucu-cucuku sejarah bumi pada masa lalu, kita sekarang sudah damai, mempunyai peradaban yang tinggi dan juga semua manusia bijak,

tidak ada sistem uang, tidak ada sistem politik, semua dipimpin oleh para filsuf dan orang-orang yang bijak dan berilmu, diplanet kita yang baru ilmuwan adalah pemimpin kita

Hanya mereka yang mampu menyelesaikan masalah, tanpa mementingkan kelompok partai atau paham mereka, mereka bekerja untuk umat manusia tanpa memilih-milih ras, keyakinan, dan darimana mereka berasal, karena kita adalah saudara satu planet, planet Zephta,

"Begitulah kakekku bercerita sebelum dia meninggal :), " kata Aviceneo
"Bagus kakekmu orang hebat yang menginspirasi" sahut pemimbing ditempat itu
"Bagaimana yang lainnya apakah ada kisah inspirasi lainnya?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun