Siang hari itu di selasar,
aku memandangmu dengan gusar.
Takada mega yang menghiasi
pun paksi terbang ke sana ke mari.
Meksi kau pancarkan keindahan,
tetapi hampa yang kurasakan.
Seakan mati gairah tuk menghibur
di kala beban kian tak terukur.
Bumantara,
kembalilah ceria.
Sebab, rasa rindu
tiada henti menyerbu diriku.
Bumantara,
tetaplah setia.
Bersamaku, di tengah kecewa
yang membaluri ikatan renjana.
2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H