Mohon tunggu...
Zeritho Ridho
Zeritho Ridho Mohon Tunggu... -

Gak mau terkenal, cukup dikenal banyak orang. Sampoerna Academy Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apresiasi Film “Crash (2004)”

26 Mei 2015   21:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:34 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal rilis               : 26 April 2005 (Beverly Hills)

Penulis skenario        : Paul Haggis

Produser                    : Paul Haggis

Sutradara                   : Paul Haggis

Aktor dan Aktris       : Sandra Bullock, Don Cheadle, Mat Dillon, Terrence Howard

Film ini menceritakan tentang paradigma kehidupan yang terjadi di Los Angeles, Amerika. Film ini berkisahkan tentang rasis yang masih sering terjadi di kehidupan nyata. Banyak orang berkulit hitam yang mendapatkan perlakuan tidak semestinya seperti pelecehan seksual, dicap sebagai kriminal jalanan, dan masih banyak lagi. Tak heran film ini menjadi masuk dalam 6 nominasi di penghargaan film Oscar yang ke-78 dan meraih 3 gelar, diantaranya Film terbaik, naskah asli terbaik, dan penyuntingan terbaik. Menurut saya pribadi, film ini sangatlah menarik karena memiliki alur cerita yang unik. Salah satu keunikannya adalah di dalam film ini tidak memiliki pemeran utama. Namun dapat dipastikan di setiap pemerannya memiliki konflik pribadi. Banyak sekali pelajaran hidup dan moral yang dapat kita petik setelah menonton film ini, seperti kita tidak boleh menghakimi sifat orang hanya dari melihat bentuk luarnya. Officer Ryan, terlihat sangat rasis terhadap orang berkulit hitam, namun dibalik semua itu ia sangatlah menyayangi ayahnya yang sedang sakit-sakitan. Ada alasan dimana setiap orang berbuat sesuatu. Officer Hanson yang tidak terlihat rasis justru membunuh adik detektif Graham. Lalu seorang yang berjasa dalam perbaikan pintu dan memiliki tato di sekujur tubuhnya justru memiliki nurani yang lembut. Pelajaran lainnya adalah, kita tidak boleh bersikap rasial atau memihak kepada salah satu suku yang sama terhadap diri kita. Lalu kita harus menyayangi keluarga kita sendiri selalu dan setiap saat meskipun kita sesibuk apapun. Detektif Graham dituduh oleh ibunya sendiri yang menderita penyakit alzheimer telah membunuh adiknya sendiri, nyatanya ia telah dibunuh orang lain. Tuduhan ini berdasarkan kepada detektif Graham lupa dengan ibu dan adiknya sendiri karena terlalu sibuk memecahkan kasus. Pelajaran terakhir adalah, setiap orang selalu akan berubah dari segi karakter atau sikapnya. Hal ini disebabkan oleh perubahan sekitar yang berdampak kepada diri kita sendiri. Perubahan tersebut tentu harus dibarengi dengan niat yang serius pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun