Mohon tunggu...
Ghufron Rizal
Ghufron Rizal Mohon Tunggu... Politisi - Mahasiswa kurang alim

Menulis karna bosan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perlunya Kesadaran Demokrasi dan Nasionalisme untuk Mencapai Cita-cita Bangsa

17 November 2020   15:26 Diperbarui: 17 November 2020   16:31 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemahaman Demokrasi dan Nasionalisme Kekinian 

Secara teori Demokrasi ialah sistem pemerintahan yang melibatkan masyarakat secara luas, atau dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi juga menjadi sistem politik yang pada akhirnya diterima oleh bangsa kita, terlepas dari berbagai macam cobaan dan pengalaman jatuh bangun Demokrasi di Indonesia.

Di masa umur bangsa Indonesia yang telah berusia 75 tahun ini, sering kali para akademisi, tokoh-tokoh bangsa, juga generasi pejuang, mungkin saja masih menanti, kapankah negeri ini maju jaya dan hebat? Dan kapan kiranya kita bisa berdiri di atas kaki sendiri? Tidak terlalu bergantung dengan asing, dan lebih mengedepankan inovasi-inovasi anak negeri.

Jika kita berkaca dari lima Naga Kecil Asia seperti Singapura, Hongkong, Taiwan, Korea Selatan. Sesungguhnya kunci utama bagaimana mereka bisa memajukan bangsanya tersebut, ialah karna kemauan besar pemerintahnya dalam membangun kualitas Sumber Daya Manusia-nya (SDM) melalui perbaikan sistem pendidikan yang berkelanjutan sesuai tantangan zaman. Selain itu, geoekonomi-politik juga sangat mempengaruhi karakteristik warga negaranya dalam rangka membangun kemajuan bangsa.

Contohnya Korea Selatan negeri yang bersebelahan langsung dengan Korea Utara, sebelum era presiden Moon Jae In Korsel dan Korut belum sepenuhnya berdamai, yang ada hanyalah perjanjian genjatan senjata setiap 10 tahun sekali, ditambah lagi negeri mereka minim SDA maka mau tidak mau R&D adalah satu-satunya cara untuk membangun perekonomian Korsel, walhasil ya seperti yang kita ketahui sekarang ini, Korea Selatan berhasil menjadi negara maju.

Begitupun dengan Hongkong yang menjadi pusat keuangan Asia karena wilayahnya didukung oleh banyaknya industri manufaktur dunia yang memindahkan pabrik mereka ke China.

Berikut Taiwan, sama seperti Korsel mereka mau berinvestasi di sektor SDM sehingga bisa menguasai teknologi-teknologi terbaru, yang kemudian di jual untuk memenuhi kebutuhan pasar. Taiwan sukses sebagai produsen elektronik dan chipnya.

Ada satu lagi Singa Asia alias Singapura, negara kecil yang luas wilayahnya saja tidak sebanding dengan Kota Batam ini, mampu menjadi penguasa ekonomi di wilayah Asia Tenggara. Singapura adalah negara dengan indeks kompetisi kedua terkompetitif se-Dunia setelah Amerika Serikat. Singapura juga memiliki beberapa Universitas yang mampu bersaing di 10 besar Universitas terbaik di Dunia. Dan tahukah kamu apa kunci kemajuan Singapura? Singapura terkenal dengan slogannya "Innovation or Die" ya tentu saja tanpa inovasi apa yang bisa dilakukan Singapura untuk mempertahankan kehidupan bangsanya.

Cita-cita Bangsa

Cita-cita Indonesia di Era Modern ini butuh tujuan baru, butuh cita-cita baru yang bisa menguatkan rasa gotong-royong, sehingga membangkitkan rasa Nasionalisme seluruh elemen warga negara. Kemauan untuk berkorban di awal untuk kemajuan Indonesia yang sesungguhnya, dan menjadi Indonesia yang patut diperhitungkan oleh mata dunia.

Siapkah kita? Ya, pertanyaan ini yang harus dipertanyakan. Karena untuk fokus membangun bangsa, dibutuhkan sekali nuansa Politik dan Pemerintahan yang stabil, partisipasi politik warga negara yang aktif, dan kesadaran gotong royong untuk kemajuan bangsa kedepan, demi kesejahteran anak cucu kita di masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun